- Oleh Dian Thenniarti
- Senin, 18 November 2024 | 20:45 WIB
: Menteri PANRB Rini Widiyantini saat membuka National Future Learning Forum 2024 di ASN Corporate University, Jakarta pada Senin (18/11/2024)/Foto : Humas PANRB
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 18 November 2024 | 15:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 55
Jakarta, InfoPublik — Menghadapi era globalisasi yang disruptif dan cepat berubah, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk berperan sebagai agen transformasi.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini, menekankan pentingnya peran ASN tidak hanya sebagai pelaksana kebijakan, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Hal itu ini disampaikannya saat membuka National Future Learning Forum 2024 di ASN Corporate University, Jakarta pada Senin (18/11/2024).
“Sebelumnya, Presiden telah menginstruksikan reformasi birokrasi dengan fokus pada peningkatan responsivitas, perbaikan pelayanan publik, pemanfaatan teknologi, dan peningkatan kompetensi. Transformasi ASN adalah prioritas utama yang harus kita wujudkan bersama,” ujarnya.
Menteri PANRB mengungkapkan bahwa terdapat tiga langkah strategis dalam mendukung transformasi ASN. Pertama adalah adaptasi dengan perkembangan teknologi. ASN harus menguasai teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan/Artificial Intelligent (AI), big data analytics, dan sistem digital lainnya untuk meningkatkan efisiensi kerja. Hal ini menjadi krusial untuk menghadapi tantangan zaman.
Kedua adalah kolaborasi lintas sektor melalui model pentahelix — melibatkan pemerintah, swasta, media, akademisi, dan masyarakat — dianggap penting untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang inklusif. Sinergi ini akan mendukung pembangunan berkelanjutan yang lebih efektif. Terakhir adalah pembelajaran sepanjang hayat. ASN didorong untuk terus belajar dan berinovasi selama masa pengabdiannya. Menteri PANRB Rini menekankan pentingnya pola pikir yang adaptif agar ASN tetap relevan di era perubahan.
Sebagai bagian dari transformasi, pemerintah sedang mengembangkan portal layanan ASN berbasis digital yang mengintegrasikan berbagai aplikasi, seperti Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN), MyASN, E-Kinerja Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi (SIBANGKOM) ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Portal ini dirancang untuk mengelola ASN secara menyeluruh, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penghargaan. "Transformasi ASN adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan inovasi dan kolaborasi, kita dapat menciptakan ASN yang siap memimpin perubahan menuju visi Indonesia Emas 2045,” pungkas Rini.
Sebagai informasi, forum ini dihadiri sekitar 400 peserta yang terdiri dari perwakilan lembaga pengembangan kompetensi ASN di seluruh Indonesia. Melalui acara ini, diharapkan dapat menjadi titik awal perubahan besar dalam manajemen ASN untuk menjawab tantangan global dan meningkatkan pelayanan publik di Indonesia.