- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 18 November 2024 | 12:26 WIB
: Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat meninjau lokasi DI Karangtalun, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (16/11/2024)/Foto : Biro Komunikasi Publik PU
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Minggu, 17 November 2024 | 20:23 WIB - Redaktur: Untung S - 174
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan proyek rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangtalun di Magelang, Jawa Tengah. Proyek yang rampung pada 2024 itu bertujuan untuk meningkatkan keandalan distribusi air irigasi guna mendukung program swasembada pangan Asta-Cita dari Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
“Fungsi utama bendung ini adalah untuk ketahanan pangan. Kami akan mengoptimalkan fungsi infrastruktur irigasi yang sudah ada,” ujar Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, saat meninjau lokasi DI Karangtalun pada Sabtu (16/11/2024).
Rehabilitasi itu dimulai pada 2021 dan melibatkan anggaran sebesar Rp174,4 miliar, yang digunakan untuk memperbaiki berbagai komponen penting, termasuk kolam olak bendung, saluran primer sepanjang 38 kilometer (km), saluran sekunder 40 km, saluran tersier, drainase, bangunan irigasi, jalan inspeksi, dan lanskap bendung. Dengan perbaikan ini, diharapkan distribusi air irigasi dapat lebih efisien dan merata.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dody juga berdialog langsung dengan petani penerima manfaat dari rehabilitasi ini. Para petani menyampaikan aspirasi terkait pengelolaan layanan air irigasi agar dapat semakin optimal.
Manfaat Rehabilitasi untuk Produktivitas Pertanian
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, menjelaskan bahwa rehabilitasi ini akan memberikan manfaat besar bagi layanan irigasi di 5.159 hektare (ha) lahan pertanian yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Magelang, Sleman, dan Bantul.
"Dengan rehabilitasi jaringan irigasi Karangtalun, diharapkan indeks pertanaman (IP) dapat meningkat dari 230 persen menjadi 280 persen. Peningkatan ini akan berdampak langsung pada produksi padi dan palawija yang sebelumnya 68.585 ton, menjadi 80.740 ton per tahun, dengan rata-rata produksi 9 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare," jelas Bob Arthur.
Program rehabilitasi itu bukan hanya memenuhi kebutuhan air irigasi, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Infrastruktur yang lebih baik diyakini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rehabilitasi DI Karangtalun diharapkan dapat menjadi model pengelolaan irigasi yang dapat diterapkan di daerah lain untuk mendukung swasembada pangan nasional serta kesejahteraan para petani.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri PU Dody Hanggodo didampingi oleh Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Gatut Bayuadji. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan rehabilitasi berjalan dengan baik dan memberikan manfaat optimal bagi para petani serta ketahanan pangan Indonesia.