- Oleh MC KAB KAYONG UTARA
- Sabtu, 7 Desember 2024 | 08:06 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya sektor konstruksi sebagai pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Tangerang, Rabu (6/11/2024). Foto. Humas Kemenko Infra
Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 6 November 2024 | 21:44 WIB - Redaktur: Untung S - 205
Tangerang, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan pentingnya sektor konstruksi sebagai pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam sambutannya di acara Konstruksi Indonesia 2024, yang diselenggarakan pada Rabu (6/11/2024), di ICE BSD, Tangerang, oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Menko AHY menyoroti bahwa pembangunan infrastruktur berkualitas adalah kunci untuk memacu kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan merata di seluruh Indonesia.
Menko AHY menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya sekadar memperbaiki kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mempercepat pergerakan barang, jasa, dan informasi ke seluruh pelosok negeri. Infrastruktur yang baik akan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Ia juga menekankan bahwa sektor konstruksi yang kompetitif dan adaptif sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global. "Adaptasi terhadap kemajuan teknologi, peningkatan kapasitas, serta kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta akan mendorong daya saing Indonesia di bidang infrastruktur dan pembangunan," ungkap Menko AHY.
Dengan demikian, Menko AHY berharap sektor konstruksi di Indonesia terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, demi mendukung pembangunan infrastruktur kelas dunia yang dapat menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah pedesaan.
"Indonesia harus menjadi negara dengan infrastruktur yang lebih baik, yang tidak hanya mendukung konektivitas, tetapi juga meningkatkan efisiensi ekonomi dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat," tambahnya.
Pernyataan Menko AHY ini sejalan dengan Asta Cita atau delapan misi Presiden dan Wakil Presiden, yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Fokus pemerintah adalah meningkatkan konektivitas orang, barang, dan informasi serta mendorong pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.