- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 26 Desember 2024 | 21:34 WIB
: PT Pertamina Hulu Energi mencatatkan produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga Triwulan (TW) III 2024/ foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 6 November 2024 | 12:57 WIB - Redaktur: Untung S - 223
Jakarta, InfoPublik – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, terus membuktikan kinerja cemerlang pada tahun ini. Hingga Triwulan (TW) III 2024, PHE mencatatkan produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), dengan rincian produksi minyak sebesar 554 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas sebesar 2,84 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).
Dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Rabu (6/11/2027) pencapaian produksi migas pada Triwulan III 2024 ini tidak terlepas dari penerapan teknologi canggih, seperti multi-stage fracturing, simple surfactant flood, dan artificial intelligence untuk program reaktivasi sumur.
Hingga Triwulan III 2024, PHE telah berhasil menyelesaikan pengeboran 13 sumur eksplorasi, 585 sumur pengembangan, 769 sumur workover, dan 26.928 well service. Pencapaian kinerja pada Triwulan III 2024 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan periode yang sama pada 2023, dengan realisasi pengeboran sumur eksplorasi meningkat 38,5 persen dan sumur workover meningkat 21,7 persen.
PHE juga mencatatkan survei seismik 2D sepanjang 739 kilometer dan 3D sepanjang 2.322 kilometer persegi pada Triwulan III 2024. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan dibandingkan realisasi pada Triwulan III tahun 2023.
PHE berkomitmen untuk menggali potensi dari berbagai aspek demi mencapai target yang telah ditentukan. Melalui kegiatan pengeboran eksplorasi, Subholding Upstream Pertamina berhasil menemukan sumber daya migas besar, yaitu Astrea-1 di wilayah Rokan Hilir, sebesar 40 juta barel setara minyak (MMBOE).
Sementara itu, realisasi tambahan sumber daya 2C (contingent resources) hingga Triwulan III tahun 2024 mencapai 312 juta barel setara minyak (MMBOE), yang terdiri dari 128 juta barel minyak (MMBO) dan gas sebesar 1.067 miliar standar kaki kubik (BSCF).
Hingga Triwulan III 2024, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 186 juta barel setara minyak (MMBOE), yang terdiri dari 89 juta barel minyak (MMBO) dan 560 miliar standar kaki kubik gas (BSCF).
Dalam mendukung energi bersih, PHE terus berkomitmen mencapai target Net Zero Emission. Salah satu programnya adalah injeksi CO2 melalui teknologi CO2-EOR sebagai bagian dari Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), yang baru-baru ini diterapkan di Lapangan Sukowati. Implementasi teknologi CCUS diharapkan dapat mendukung pencapaian target tersebut dengan efektif menyimpan CO2 dan mengurangi polusi atmosfer.
PHE juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional dengan meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari tahapan perencanaan, proses pengadaan, hingga kontrak berakhir. Hingga Triwulan III 2024, realisasi TKDN mencapai 62,94 persen.
Selain itu, perusahaan memberikan akses kepada UMKM melalui kegiatan pengadaan barang dan jasa lewat Pasar Digital (PaDi) UMKM Indonesia, dengan total transaksi mencapai Rp27,8 miliar per Triwulan III 2024.
PHE terus meningkatkan performa aspek Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan serta Lindung Lingkungan (K3LL) atau HSSE, dengan capaian jam kerja aman mencapai 18,6 juta dari total 24.026.502 jam kerja.
“Dengan pencapaian ini, kami berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang mendukung operasional perusahaan. Ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh perwira dan mitra kerja yang terlibat sesuai dengan core value AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif),” ujar Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa Pertamina mendorong seluruh lini bisnis untuk meningkatkan kinerja operasional dalam mencapai target perusahaan. "Kinerja operasional PHE mendukung target Pertamina dalam meningkatkan produksi minyak dan gas," kata Fadjar.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sejak Juni 2022.
Mendukung aspek Governance, PHE juga berkomitmen pada Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan fraud dan menjamin perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satu langkahnya adalah implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandarisasi ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik.
Pertamina, sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.