- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Rabu, 6 November 2024 | 17:20 WIB
: Pertamina resmi salurkan gas bumi ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di Cilegon mulai Jumat (1/11/2024)/ foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 6 November 2024 | 12:45 WIB - Redaktur: Untung S - 195
Jakarta, InfoPublik – PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina resmi menyalurkan gas bumi ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di Cilegon mulai Jumat (1/11/2024). Penyaluran itu dilakukan untuk mendukung ketersediaan listrik bagi masyarakat.
Proses penyaluran gas berlangsung di PLN Indonesia Power UBP Cilegon, dengan pembukaan katup aliran gas pertama (open valve first gas in) yang menandai dimulainya sinergi untuk mendukung ketersediaan pasokan gas yang andal demi pemenuhan kebutuhan energi nasional.
Mulai 1 November 2024, PHE OSES menyediakan gas sebesar 5 BBTUD (billion British thermal units per day), dengan total volume mencapai 9.977 BBTU hingga 2029. Gas yang dipasok ini akan dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik di wilayah Cilegon, Banten, Jawa Barat, dan sekitarnya.
PLTGU Cilegon merupakan satu-satunya pembangkit bertenaga gas di wilayah Banten, yang berperan vital sebagai salah satu interkoneksi jaringan transmisi Jawa-Bali. Listrik dari PLTGU Cilegon diperuntukkan untuk menyuplai kebutuhan listrik industri di Banten.
General Manager PHE OSES, Antonius Dwi Arinto, menegaskan pentingnya kolaborasi antar sektor dalam menciptakan ketahanan energi nasional. “Kerja sama ini adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk mendukung kebutuhan energi nasional, melalui kolaborasi yang solid antara PHE OSES, SKK Migas, dan PLN,” ujar Antonius, dikutip dari siaran pers Pertamina pada Rabu (6/11/2024).
Menurut Antonius, dengan sinergi lintas instansi pemerintah, potensi energi domestik dapat dioptimalkan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan industri. “Kami berharap sinergi ini dapat menjadi contoh bagaimana semangat kebersamaan dapat menghasilkan dampak besar untuk mendukung ketersediaan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina terus mengoptimalkan pemanfaatan gas di era transisi energi, baik untuk sektor industri, transportasi, maupun rumah tangga. “Pemanfaatan gas bumi untuk sektor kelistrikan sejalan dengan kebijakan Pertamina menjadikan gas sebagai energi transisi,” ujar Fadjar.
Pada acara pembukaan tersebut, hadir perwakilan dari SKK Migas, Vice President Primary Energy Planning & Control II PLN IP, serta manajemen PHE OSES lainnya.
Sebagai perusahaan pemimpin dalam bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Sebagai informasi, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina. Peran Subholding Upstream yang dijalankan oleh PHE adalah mengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan oleh Pertamina, baik di dalam maupun luar negeri.
Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat, yang mencakup PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat, dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, dan Jawa Barat.
Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di setiap lini. Regional Jawa berkomitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.