- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 1 November 2024 | 13:53 WIB
: Pertamina perluas penggunaan energi bersih berbasis perdesaan melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB)/ foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 1 November 2024 | 13:48 WIB - Redaktur: Untung S - 144
Jakarta, InfoPublik – PT Pertamina (Persero) terus memperluas penggunaan energi bersih berbasis perdesaan melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB). Hingga Oktober 2024, Pertamina telah mengoperasikan 102 Desa Energi Berdikari di berbagai wilayah Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa pada 2024, Pertamina telah menambah 17 desa dalam program DEB, yang tersebar di Tasikmalaya, Banten, Kamojang, Subang, Indramayu (Jawa Barat), Bali, Jambi, Ulubelu (Lampung), Boyolali (Jawa Tengah), dan Lumut Balai (Sumatera Selatan).
“Program DEB ini memanfaatkan energi bersih dari tenaga surya, mikrohidro, dan biogas yang memiliki potensi besar di desa-desa tersebut sehingga bisa memberikan manfaat berkelanjutan,” ujar Fadjar dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (1/11/2024).
Fadjar menambahkan, dalam pelaksanaan program DEB, Pertamina tidak hanya menyediakan infrastruktur energi bersih tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengelola energi ini secara mandiri. Melalui edukasi ini, Pertamina berharap masyarakat dapat mengoptimalkan pemanfaatan energi bersih untuk mendukung pengembangan ekonomi desa.
“Inilah model pemberdayaan Pertamina dalam membangun swasembada energi berbasis desa, dengan masyarakat sebagai tulang punggungnya,” tambah Fadjar.
Pertamina berencana terus memperluas jangkauan DEB. Pada 2024, perusahaan menargetkan penambahan program DEB di 79 wilayah baru. Sebagian lokasi telah melalui survei awal, dan beberapa sedang dalam proses instalasi.
Selain mendukung swasembada energi, Program DEB juga berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon, sejalan dengan target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Setiap tahunnya, program ini berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 729.127 ton CO₂eq.
“Semakin luas penggunaan energi bersih, semakin besar pula pengurangan emisi karbon, yang dapat mempercepat pencapaian target NZE pemerintah,” tutup Fadjar.
Program DEB tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberi dampak positif bagi ekonomi lokal. Salah satu contohnya adalah pembangkit listrik tenaga surya off-grid di Ulubelu, Lampung, yang membantu menyalakan mesin pemanggangan kopi Robusta. Dengan ini, efisiensi produksi meningkat dan biaya operasional berkurang, menunjukkan potensi besar DEB dalam mendukung ekonomi desa melalui energi terbarukan.
Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target NZE 2060 dengan mendorong program yang berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs) poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina.