- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 5 Desember 2024 | 17:51 WIB
: Industri Alat Kesehatan Indonesia siap dikenalkan ke kancah global/ foto: Humas Kemenperin
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:29 WIB - Redaktur: Untung S - 352
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin intensif memperkenalkan potensi industri alat kesehatan Indonesia ke pasar internasional. Upaya ini termasuk ekspansi ke pasar nontradisional, seperti negara-negara Afrika, yang dilakukan melalui keikutsertaan Indonesia pada ajang Africa Health 2024 di Cape Town, Afrika Selatan, pada 22-24 Oktober 2024. Ajang ini diharapkan mampu memperkuat posisi produk alat kesehatan Indonesia di pasar global.
“Industri alat kesehatan merupakan sektor prioritas sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Dukungan semua stakeholder sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri alat kesehatan ini,” ungkap Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Yan Sibarang Tandiele, dari Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, dalam rilis resmi pada Jumat (25/10/2024).
Ajang Africa Health dikenal sebagai pameran terkemuka untuk sektor kesehatan dan peralatan medis di Afrika. Tahun ini, lebih dari 500 peserta pameran dari 40 negara, termasuk 14 paviliun nasional, turut berpartisipasi. Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menampilkan delapan perusahaan alat kesehatan dalam negeri: PT Swayasa Prakarsa, PT Sugih Instrumendo Abadi, PT Prodia Diagnostic Line, PT Oneject Indonesia, PT Kusuma Sukses Makmur, PT Global Medipro Investama, PT Atara Cipta Medika, dan CV Samudra Medika Laboratories. Selain itu, empat perusahaan lain dari Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) juga bergabung dalam paviliun ini.
“Keikutsertaan Indonesia pada Africa Health 2024 adalah hasil kerja sama antara Kemenperin, Kementerian Kesehatan, KJRI Cape Town, ITPC Johannesburg, dan Aspaki,” jelas Yan. Ia menambahkan bahwa dukungan dari KJRI Cape Town dan ITPC Johannesburg sangat membantu terwujudnya Paviliun Indonesia pada acara ini.
Konsul Jenderal RI di Cape Town, Tudiono, menyampaikan apresiasi atas partisipasi Delegasi Indonesia, yang menunjukkan daya saing dan kemampuan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor alat kesehatan. “Delegasi Indonesia membawa nama bangsa di kancah internasional, sekaligus mendukung diplomasi ekonomi yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia,” ujar Tudiono.
Tonny Hendriawan, Kepala ITPC Johannesburg, menambahkan bahwa kehadiran Indonesia di pameran ini bertujuan memperluas pasar ekspor di negara-negara nontradisional, menunjukkan bahwa Indonesia dapat bersaing sebagai produsen alat kesehatan kelas dunia.
Eka Purnamasari, Direktur Pengawasan Alat Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa partisipasi Indonesia pada Africa Health 2024 merupakan cerminan kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasok global alat kesehatan, khususnya dalam memenuhi kebutuhan di wilayah Afrika.
Selain mengikuti pameran, para perusahaan alat kesehatan Indonesia juga terlibat dalam Business Meeting yang diselenggarakan oleh KJRI, dengan sejumlah perusahaan lokal seperti Paed-IQ Pty Ltd dan CareWorks Pty Ltd, dan melakukan kunjungan ke rumah sakit Mediclinic Cape Gate.
Dengan partisipasi dalam Africa Health 2024, industri alat kesehatan Indonesia diharapkan semakin berdaya saing, memperkuat kinerja ekspor, dan membuka peluang investasi yang lebih besar di sektor kesehatan.