- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 4 Desember 2024 | 22:44 WIB
: Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat menjadi pembicara dalam SDGs Annual Conference 2024 di Jakarta pada Senin (7/10/2024)/Foto : Biro Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 7 Oktober 2024 | 20:55 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 290
Jakarta, InfoPublik – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi, menekankan pentingnya menciptakan peluang kerja yang inklusif dan berkelanjutan dalam rangka mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara pada Konferensi Tahunan SDGs ke-7 atau SDGs Annual Conference (SAC) ke-7 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta pada Senin (7/10/2024).
Sektor ketenagakerjaan dikatakannya harus menjadi motor penggerak pembangunan yang adil dan merata, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami berkomitmen mengembangkan sektor ketenagakerjaan yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga memberikan kesempatan kerja bagi semua kalangan masyarakat,” ujar Anwar dalam keterangan yang diterima InfoPublik.
AAnwar juga menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung terciptanya lapangan pekerjaan hijau, terutama dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Menurutnya, transisi menuju ekonomi hijau merupakan kunci dalam menghadapi tantangan global, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja yang inklusif. “Transisi menuju ekonomi hijau menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global, terutama penciptaan lapangan kerja yang inklusif,” ungkap Anwar.
Sekjen Kemnaker itu juga menyampaikan bahwa keberhasilan transisi ini tidak hanya bergantung pada penciptaan lapangan kerja baru, tetapi juga kemampuan menyeimbangkan dampak hilangnya pekerjaan akibat perubahan industri.
Ia mengambil contoh negara seperti Jerman, Denmark, dan India yang berhasil memadukan inovasi energi terbarukan dengan penciptaan lapangan kerja hijau.
Lebih lanjut, Anwar menegaskan bahwa pencapaian pekerjaan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi nyata dari berbagai pihak, mulai dari sektor swasta, akademisi, hingga organisasi masyarakat. “Dengan kerja sama yang solid, saya yakin kita bisa memberikan perubahan nyata dalam mendukung pencapaian SDGs,” tutupnya.
Sebagai informasi, SAC 2024 digelar pada 7–8 Oktober 2024 dengan mengusung tema “Inovasi menuju Indonesia Emas: Keterkaitan Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan, dan Industri Hijau”. Acara yang dibuka langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI K.H Ma'ruf Amin ini ditujukan untuk mengumpulkan pemangku kepentingan yang terlibat dalam pencapaian TPB/SDGs Indonesia dan mendiseminasikan capaian TPB/SDGs untuk memastikan pembangunan inklusif dan akuntabel.
Wapres menegaskan pentingnya mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs dengan fokus pada pengembangan industri hijau dan inovasi digital yang berkelanjutan. “Dengan capaian 62,5 persen target SDGs, artinya masih ada 37,5 persen target yang mesti dicapai lagi. Saya harap semua pihak agar terus meningkatkan komitmen dan kerja keras untuk mencapai semua target SDGs tahun 2030,” ujar Wapres.
Turut dalam acara ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Kepala United Nations Resident Coordinator (UNRC) Indonesia Gita Sabharwal, pimpinan lembaga mitra pembangunan, para pemimpin daerah seluruh Indonesia serta perwakilan kementerian/lembaga.