- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:57 WIB
: Kemlu RI menggelar Linking Locals to Global (LLG) Series Sulawesi Barat di Grand Maleo Hotel, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (3/10/2024). Foto: kemlu.go.id
Oleh Eko Budiono, Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:03 WIB - Redaktur: Untung S - 336
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa Linking Locals to Global (LLG) Series Sulawesi Barat akan mempertemukan pemangku kepentingan di Sulawesi Barat, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan akademisi, dengan Perwakilan dan Misi Dagang RI di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
Program LLG ini juga bertujuan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang menghalangi masuknya investasi ke Sulawesi Barat serta mengembangkan potensi pelaku usaha di wilayah tersebut untuk memperluas pasar ke kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik Afrika Kemlu RI, Trisari Dyah Paramita, dalam kegiatan LLG Series Sulawesi Barat yang dilaksanakan secara hybrid di Grand Maleo Hotel, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (3/10/2024).
Dilansir dari laman resmi Kemlu RI, Jumat (4/10/2024), Trisari menegaskan bahwa LLG adalah implementasi nyata dari sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Diharapkan, kegiatan ini mampu mendorong diplomasi ekonomi, terutama dalam skema UMKM dan BUMN Go Global.
"Inisiatif ini juga diharapkan dapat memperluas akses pasar pelaku usaha lokal ke kawasan Asia Pasifik dan Afrika melalui bantuan Perwakilan RI di luar negeri," ujar Trisari.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, menekankan pentingnya kemitraan dengan investor asing, peningkatan infrastruktur, serta konektivitas wilayah dalam mendorong kesuksesan usaha lokal untuk bersaing di pasar global.
Menurut Idris, kerja sama yang erat antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting dalam mewujudkan kesuksesan tersebut.
Dari sudut pandang investor asing, Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Abu Dhabi menyoroti potensi besar Sulawesi Barat di sektor perikanan, mengingat daerah ini memiliki garis pantai yang panjang dan sumber daya laut yang melimpah.
IIPC Abu Dhabi menyarankan agar pelaku usaha lokal memperkuat keunggulan kompetitif dan meningkatkan layanan investasi secara menyeluruh untuk menarik investor dari kawasan Timur Tengah.
Selain itu, Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney memaparkan peluang perdagangan dengan Australia yang dapat dimanfaatkan melalui kerangka kerja sama seperti Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA), dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Namun, ITPC Sydney menekankan bahwa Australia memiliki regulasi yang ketat, terutama terhadap produk-produk perkebunan seperti kakao dan pisang, yang harus melalui uji laboratorium sebelum dapat memasuki pasar Australia.