- Oleh Fatkhurrohim
- Selasa, 5 November 2024 | 05:47 WIB
: Pembangunan Duplikasi Jembatan Liliba di Kota Kupang, Provinsi NTT oleh Kementerian PUPR/Foto : Biro Komunikasi Publik PUPR
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:08 WIB - Redaktur: Untung S - 253
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT), Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, sedang melaksanakan pembangunan Duplikasi Jembatan Liliba di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pembangunan jembatan itu bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi kemacetan di kota tersebut.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya konektivitas antarwilayah untuk meningkatkan efisiensi mobilitas barang, jasa, dan manusia. “Dengan konektivitas yang lebih baik, diharapkan pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat, membantu percepatan pembangunan di wilayah tersebut,” ujar Basuki dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Jumat (4/10/2024).
Basuki juga menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas. “Proyek ini memberikan alternatif bagi warga dan meningkatkan produktivitas perekonomian,” lanjutnya.
Mendukung pernyataan Menteri PUPR, Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto, menjelaskan bahwa proyek Duplikasi Jembatan Liliba merupakan bagian dari Pembangunan Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahun Anggaran 2023, dengan sistem multiyears 2023-2024. Proyek ini dimulai pada September 2023 dan kini progres fisiknya telah mencapai 77,60 persen, dengan target penyelesaian pada November 2024.
Jembatan Liliba, yang terletak di Jalan Piet A. Tallo, adalah jalur strategis yang menghubungkan transportasi darat di Kota Kupang. Duplikasi jembatan yang dibangun sejajar dengan jembatan eksisting ini memiliki panjang 140 meter dan lebar 9,13 meter.
Struktur jembatan menggunakan rangka baja dengan plat lantai beton bertulang dan pondasi bore pile beton berdiameter 80 cm. Selain itu, jembatan ini dilengkapi dengan dua pilar utama dengan ketinggian masing-masing 37 meter dan 23 meter. "Setelah selesai, kemacetan di Kota Kupang, terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari, diharapkan dapat teratasi," jelas Agustinus Junianto.
Agustinus juga berharap dengan selesainya jembatan ini, masyarakat yang menuju Kota Kupang dari bandara dan sebaliknya tidak lagi terhambat oleh kemacetan. Selain itu, di sekitar jembatan akan dibangun taman yang diharapkan menjadi ikon wisata baru bagi Kota Kupang.