Ikan Jade Perch, Alternatif Komoditas Budidaya Bernilai Ekonomi Tinggi di Indonesia

: Foto: Humas KKP


Oleh Isma, Kamis, 3 Oktober 2024 | 18:07 WIB - Redaktur: Untung S - 209


Jakarta, InfoPublik – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, memperkenalkan ikan jade perch sebagai komoditas budi daya baru yang berpotensi dikembangkan di Indonesia. Ikan air tawar yang berasal dari Queensland, Australia, itu memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar global serta kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Untuk memperkenalkan ikan itu, Menteri KP Trenggono mengadakan santap siang bersama para pemangku kepentingan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

"Ikan ini mampu hidup di wilayah tropis, cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Nilai ekonominya tinggi di pasar global dan sangat potensial untuk dibudidayakan di Indonesia," jelas Menteri Trenggono.

Menteri Trenggono berharap ikan jade perch dapat dikembangkan di Indonesia sebagaimana suksesnya produksi udang vaname, yang awalnya merupakan spesies asli Hawaii. Saat ini, udang vaname umum dibudidayakan di berbagai wilayah Indonesia.

Peluang budidaya jade perch didukung oleh potensi lahan budidaya yang luas di Indonesia. Ikan dengan nama latin Scortum barcoo ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, dengan harga mencapai USD 15-22 per kilogram. Ketika disajikan sebagai hidangan, harganya bahkan bisa mencapai Rp 1,2 juta per porsi. Beberapa negara yang sudah membudidayakan ikan jade perch antara lain Malaysia dan Singapura.

"Kalau kita konsisten mengembangkan satu produk dan fokus, kita pasti bisa berhasil," tambah Trenggono.

Health Educator, Bobby Ida, yang turut hadir dalam acara tersebut, memaparkan manfaat gizi ikan jade perch. Kandungan omega-3-nya lebih tinggi dibandingkan salmon, sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh, terutama dalam mencegah kolesterol dan stroke.

"Kandungan omega-3 ikan ini sangat tinggi, baik untuk kesehatan seperti mencegah kolesterol maupun stroke," ungkap Bobby.

Ikan jade perch dapat tumbuh dengan baik di perairan dengan salinitas hingga 10 ppt, dan beratnya bisa mencapai 800 gram dalam waktu 7 bulan sejak tahap benih. Ikan ini juga cocok untuk dibudidayakan di kolam dengan sistem pengelolaan yang baik atau dalam sistem resirkulasi air. Jade perch dapat bertahan hidup di wilayah subtropis maupun tropis.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 25 September 2024 | 16:26 WIB
KKP Amankan Lima Kapal Asing Pencuri Ikan Indonesia di Samudera Pasifik dan Selat Malaka
  • Oleh Isma
  • Selasa, 17 September 2024 | 20:14 WIB
KKP Gagalkan Aksi Penyelundupan Manusia via Kapal Ikan di Sumut
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 9 September 2024 | 19:16 WIB
Kemendag Revisi Aturan Ekspor Pasir Laut Berdasarkan PP Nomor 26/2023