- Oleh Eko Budiono
- Minggu, 15 September 2024 | 16:49 WIB
: Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (dua dari kanan), Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi (dua dari kiri), dan Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief (kanan) saat kunjungan lapangan di Integrated Terminal (IT) Bitung, Sulawesi Utara, Minggu (22/9/2024). ANTARA/HO-Humas BPH Migas
Oleh Eko Budiono, Selasa, 24 September 2024 | 14:23 WIB - Redaktur: Untung S - 208
Jakarta, InfoPublik - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memantau Integrated Terminal (IT) Bitung, Sulawesi Utara, dalam rangka memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dalam kondisi aman menjelang akhir tahun 2024.
"Kami ingin memastikan ketersediaan BBM terutama dalam menghadapi akhir tahun ini, khususnya pilkada, serta libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mayoritas masyarakat Sulut adalah Nasrani, yang tentunya merayakan Natal dan Tahun Baru, sehingga kita harus pastikan keamanan pasokan BBM, baik subsidi maupun kompensasi," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati di sela kunjungan lapangan ke IT Bitung, Sulut, Minggu (22/9/2024).
Erika menyatakan, pasokan BBM dalam kondisi aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulut.
"Saat ini, sedang dilakukan pengisian BBM subsidi maupun kompensasi dari kapal pengangkut ke tangki-tangki BBM. Insya Allah, stoknya aman," kata Erika, melalui keterangan resmi, Selasa (24/9/2024).
Erika mengatakan, IT Bitung merupakan salah satu terminal yang menjadi tulang punggung di regional Sulawesi, khususnya bagian utara.
Suplai BBM untuk IT Bitung berasal dari Fuel Terminal (FT) Tuban, Ship To Ship (STS) Kotabaru dan IT Wayame. Sebelumnya juga, disuplai dari Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kaltim.
"Selain menyuplai untuk kebutuhan di Sulut, IT Bitung juga mendukung depo-depo sekitar Pulau Sulawesi, seperti di Kepulauan Banggai dan Gorontalo. Jadi, ada beberapa depo yang dilayani dari sini, sehingga perannya sangat strategis. Kita ingin fasilitas di IT Bitung ini dapat dioptimalkan," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi mengatakan, perlu ditingkatkan pengaturan manajemen stok BBM yang baik, sehingga stok BBM di IT Bitung aman dan terkendali.
Misalnya, untuk pasokan BBM dari RU V Balikpapan yang saat ini belum berjalan normal karena kendala teknis dan digantikan dari Kilang TPPI Tuban.
Selain itu, pengaturan manajemen saat kapal masuk agar proses pembongkaran BBM berjalan cepat.
Iwan juga meminta IT Bitung tetap memperhatikan buffer zone sehingga keselamatan migas dapat terjaga.
"Mengingat IT Bitung ini sangat dekat dengan lokasi pemukiman, perlu dilakukan langkah-langkah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.