- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 25 Desember 2024 | 09:29 WIB
: Foto: Humas Kementan
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menggencarkan upaya peningkatan produksi pangan melalui program Irigasi Perpompaan (Irpom) sebagai langkah strategis untuk mengamankan ketahanan pangan nasional, terutama di tengah tantangan berat akibat kekeringan berkepanjangan yang disebabkan oleh fenomena El Nino. Program ini menjadi kunci dalam menjaga produktivitas pertanian meski kondisi alam tidak bersahabat.
El Nino, yang menyebabkan kekeringan parah di banyak negara, termasuk Indonesia, memicu penurunan produksi pangan global. Menanggapi tantangan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah arahan Menteri Andi Amran, aktif mencari solusi jitu demi mewujudkan swasembada pangan dan mengatasi ancaman darurat pangan dunia.
“Komitmen kami untuk mendukung petani terus diperkuat melalui berbagai program, termasuk irigasi perpompaan. Ini merupakan langkah nyata untuk mengatasi dampak kekeringan dan memastikan Indonesia tetap mampu memproduksi pangan dalam jumlah yang cukup,” ujar Amran.
Sejalan dengan arahan Mentan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, selaku penanggung jawab Program Pengelolaan Air Terpadu (PAT) di Provinsi Banten, aktif melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Salah satu lokasi yang dipantau adalah area pertanian di Kabupaten Pandeglang.
“Irpom merupakan salah satu solusi strategis dalam mengatasi kekeringan akibat El Nino. Sesuai arahan Pak Menteri, kami terus memastikan agar lahan pertanian terhindar dari kekeringan dan indeks pertanaman (IP) bisa ditingkatkan,” ujar Heru dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (24/9/2024).
Dengan adanya irigasi perpompaan, lahan yang sebelumnya hanya bisa ditanami sekali dalam setahun kini dapat dioptimalkan hingga tiga kali tanam, sehingga dapat mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.
Dampak positif dari program ini dirasakan langsung oleh para petani di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Ketua Kelompok Tani (Poktan) Ranjay Makmur, Idham, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan pompanisasi yang diberikan oleh Kementerian Pertanian.
“Bantuan pompa 6 inch ini sangat kami rasakan manfaatnya. Dulu kami hanya bisa tanam 1-2 kali dalam setahun, tetapi sekarang berkat pompanisasi ini kami bisa tanam hingga 3 kali dalam setahun. Dengan luas areal 30 hektar dan varietas padi inpari 32, kami berharap penghasilan dan ketersediaan pangan semakin meningkat,” ungkap Idham.
Hal serupa juga disampaikan oleh Zaki Drajat, Pendamping Kelompok Tani (PPL) Barokah Tani, Desa Bojong Mani, Kecamatan Sindang Resmi, Kabupaten Pandeglang. Menurutnya, irpom telah berhasil meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga 3, yang sebelumnya sulit tercapai.
“Petani di Desa Bojongmanik sangat antusias menanam varietas inpari 32 dan nutri zinc karena harganya yang sangat menguntungkan. Ini jelas meningkatkan kesejahteraan petani dan kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian atas dukungan ini,” ujar Zaki.
Dengan program irigasi perpompaan yang terus diperluas, Mentan Andi Amran optimis bahwa swasembada pangan akan segera terwujud, meski tantangan kekeringan akibat El Nino masih mengancam. Program ini tidak hanya membantu petani meningkatkan produksi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan Indonesia secara berkelanjutan.