- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 10 Oktober 2024 | 23:00 WIB
: Direktur SDM Pertamina sekaligus sekaligus Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations FHCI M. Erry Sugiharto saat mejadi narasumber pada sesi talkshow Employee & Industrial Relation Conference yang diselenggarakan di The Patra Resort & Villas, Bali, Kamis (19/9/2024)/ foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 20 September 2024 | 11:02 WIB - Redaktur: Untung S - 226
Jakarta, InfoPublik – Pertamina bekerja sama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk menghadapi tantangan hubungan industrial di era modern. Melalui Employee & Industrial Relations Conference (EIRC) 2024, Pertamina berupaya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis bagi seluruh karyawan. Acara itu berlangsung pada 19-20 September 2024 di The Patra Resort & Villas, Bali.
Mengusung tema "Empowering The Future Workforce: Innovation, Resilience & Employee Well-Being To Create A Respectful Workplace", EIRC 2024 memasuki tahun keduanya. Fungsi Human Capital memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan bisnis serta mendukung target perusahaan dengan menciptakan budaya kerja yang inklusif.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menyampaikan bahwa forum EIRC sejalan dengan transformasi yang dilakukan di BUMN, termasuk di sektor human capital. Menurutnya, hubungan industrial yang harmonis adalah salah satu kunci keberhasilan pengembangan SDM di BUMN.
"Kami berharap seluruh BUMN, termasuk anak perusahaan dan afiliasinya, dapat membangun hubungan harmonis dengan karyawan. Ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan kinerja perusahaan," ujar Tedi pada Jumat (20/9/2024).
Tedi juga menekankan pentingnya sinergi antar BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial bangsa. "FHCI diharapkan menjadi katalisator dalam menjembatani komunikasi dan memperkuat kerja sama antar BUMN," tambahnya.
Ketua Umum FHCI, Agus Dwi Handaya, menambahkan bahwa acara ini merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian BUMN, FHCI, dan Pertamina dalam membangun hubungan harmonis antara manajemen dan karyawan. Menurutnya, kesejahteraan karyawan dan kinerja perusahaan harus seimbang untuk mencapai hasil yang optimal.
Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina, sekaligus Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations dan Koordinator Steering Committee FHCI, M. Erry Sugiharto, menjelaskan bahwa EIRC 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan membahas permasalahan hubungan industrial antara manajemen dan pekerja.
"Dengan acara ini, kami berharap dapat menggali isu-isu penting dalam hubungan industrial dan menemukan solusi terbaik untuk mewujudkan aspirasi perusahaan," ujar Erry Sugiharto.
Diskusi dalam EIRC 2024 menyimpulkan bahwa hubungan industrial adalah alat utama dalam menyeimbangkan kepentingan pengusaha dan pekerja, yang dapat menjamin stabilitas dan harmonisasi di tempat kerja. Hal ini diharapkan mampu mendorong produktivitas dan menciptakan budaya kinerja yang lebih tinggi.
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs). Komitmen itu juga sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina.