Indonesia Siap Menjadi Pusat Pertumbuhan Startup Dunia

: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat memberikan sambutan acara Sharing Session Startup Go Global 2024 bertema Peningkatan Daya Saing Startup Indonesia from Local to Global/Foto: KemenkopUKM


Oleh Putri, Selasa, 17 September 2024 | 19:57 WIB - Redaktur: Untung S - 127


Jakarta, InfoPublik – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, menegaskan bahwa peluang bagi startup Indonesia untuk menembus pasar global sangat terbuka lebar. Namun, ada tiga tantangan utama yang harus diatasi agar startup nasional bisa bersaing di kancah internasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri Teten saat memberikan sambutan dalam acara Sharing Session Startup Go Global 2024 dengan tema "Peningkatan Daya Saing Startup Indonesia from Local to Global" di Jakarta pada Selasa (17/9/2024).

“Pertama, akses ke pasar global. Startup nasional harus memiliki pemahaman mendalam tentang pasar internasional, termasuk regulasi, budaya bisnis, dan preferensi konsumen di negara-negara target,” jelas Menteri Teten. Menghadapi pasar internasional bukan sekadar melakukan ekspansi, tetapi memahami secara menyeluruh dinamika pasar global.

Tantangan kedua yang disorot Menteri Teten adalah terkait kapasitas dan skalabilitas startup. Ia menekankan pentingnya membangun kemampuan untuk ekspansi, baik dari sisi teknologi, sumber daya manusia, maupun modal. “Startup harus siap dengan strategi yang matang untuk meningkatkan kapasitasnya agar dapat tumbuh dan bersaing di pasar yang lebih besar,” tambahnya.

Tantangan ketiga adalah kolaborasi dan jaringan internasional. Startup Indonesia, menurut Menteri Teten, harus mampu menjalin kemitraan dengan berbagai pihak di luar negeri, termasuk pemerintah, lembaga riset, dan korporasi global. “Untuk menjawab tantangan ini, kami berkomitmen memberikan dukungan penuh melalui berbagai program strategis,” jelasnya.

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) telah melakukan pendampingan akselerasi dan inkubasi kepada 713 startup hingga September 2024. Salah satu program unggulan yang diluncurkan adalah Startup Go Global, yang melibatkan tujuh Lembaga Inkubator dan 11 startup. Para peserta mengikuti short course dan study visit ke Belanda dan Australia untuk mempelajari ekosistem startup di negara-negara tersebut.

“Harapan kami, startup ini bisa menjadi pengusaha kelas dunia yang mampu melahirkan sumber pertumbuhan baru dan perekonomian baru bagi Indonesia,” kata Menteri Teten. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 2.600 startup aktif, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan ekosistem startup terbesar keenam di dunia.

Untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem startup, Menteri Teten menekankan pentingnya kolaborasi antara Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia dan berbagai lembaga pendidikan. Dukungan itu akan membantu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, menciptakan inovasi, serta memperkuat daya saing startup Indonesia di pasar global.

“Kita sudah bekerja sama dengan beberapa negara seperti Singapura, Australia, Belanda, dan Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk mendorong lebih banyak startup Indonesia go internasional,” ujar Menteri Teten.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah, menjelaskan bahwa acara sharing session ini memberikan kesempatan bagi startup untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan wawasan kepada para stakeholders, mitra, serta lembaga inkubator.

“Kami akan mendalami bagaimana lembaga inkubasi di negara maju seperti Belanda dan Australia membentuk ekosistem bisnis yang solid melalui jejaring yang saling mendukung,” kata Siti Azizah.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:47 WIB
Pentingnya Meningkatkan Ketepatan Diagnosis demi Keselamatan Pasien
  • Oleh Putri
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:46 WIB
Kemenkes Imbau Masyarakat Bijak Konsumsi Antibiotik