- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:30 WIB
: Pertamina Patra Niaga dan PT Sojitz Indonesia menjalin kemitraan strategis untuk mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon melalui penggunaan produk Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) / foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 11 September 2024 | 22:02 WIB - Redaktur: Untung S - 317
Jakarta, InfoPublik – Pertamina Patra Niaga bersama PT Sojitz Indonesia menjalin kemitraan strategis untuk mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon melalui penggunaan produk Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Pertamina Renewable Diesel. Kerja sama ini merupakan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menjadi energy solution provider dan mitra utama dalam dekarbonisasi sektor industri.
Kerja sama ini dituangkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, dan CEO PT Sojitz Indonesia, Seiji Itagaki, di Bali pada Selasa (10/9/2024).
"Pertamina Patra Niaga tidak hanya fokus pada penyediaan produk, tetapi juga pada dampak yang dihasilkan dari setiap solusi energi yang kami tawarkan. Kolaborasi ini merupakan bukti nyata upaya kami untuk memastikan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, baik bagi industri maupun masyarakat luas," kata Maya Kusmaya, dikutip dari siaran pers Pertamina pada Rabu (11/9/2024).
HVO, yang diproduksi di Green Refinery Cilacap, telah mendapatkan pengakuan internasional melalui sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC). Penyaluran perdana HVO ke PT Sojitz telah dilakukan untuk pengujian pada mesin diesel generator milik PT MHI Engine System.
"HVO berpotensi menurunkan emisi karbon hingga 85 persen dan emisi gas rumah kaca hingga 90 persen, menjadikannya solusi energi ramah lingkungan yang mendukung target Net Zero Emission 2060. HVO juga dapat langsung digunakan pada mesin diesel tanpa modifikasi, memperluas dampak positif terhadap lingkungan dan mendukung transisi energi bersih, terutama di sektor industri," tambah Maya Kusmaya.
Selain HVO, Pertamina Patra Niaga dan PT Sojitz Indonesia juga menjajaki potensi pengembangan energi terbarukan lainnya, termasuk pemanfaatan UCO (Used Cooking Oil) dan POME (Palm Oil Mill Effluent) serta carbon credit.
Seiji Itagaki, CEO PT Sojitz Indonesia, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah penting dalam mendukung bisnis berkelanjutan dan menyediakan solusi energi ramah lingkungan. "Sojitz Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon melalui kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga," ujar Itagaki.
Rudi Kurniawan, Koordinator Kapasitas Nasional dan Jaminan Kualitas SKK Migas, turut memberikan apresiasi atas kerja sama ini. Ia juga menyampaikan bahwa uji coba HVO berhasil dilakukan di salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina EP Field Cepu, diharapkan dapat diimplementasikan lebih luas di sektor hulu migas.