- Oleh Wahyu Sudoyo
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:57 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam pidaatonya di Indonesian International Sustainability Forum (ISF) 2024, menekankan pentingnya peran Indonesia dalam memimpin upaya keberlanjutan di kawasan Asia-Pasifik, serta memperkuat posisi negara sebagai salah satu kekuatan utama dalam transisi ekonomi hijau, Jakarta, (5/9/2024). Foto. Humas kemenko Marves RI.
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 5 September 2024 | 17:34 WIB - Redaktur: Untung S - 307
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya peran Indonesia dalam memimpin upaya keberlanjutan di kawasan Asia-Pasifik, serta memperkuat posisi negara sebagai kekuatan utama dalam transisi ekonomi hijau. Pidato inspiratif ini disampaikan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, yang digelar di Jakarta Convention Center pada Kamis (5/9/2024).
Luhut menyatakan bahwa Indonesia, dengan sumber daya alam yang melimpah, termasuk mineral kritis, memiliki potensi besar untuk mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau dan bersih.
"Indonesia berada di persimpangan penting dalam sejarahnya, di mana kebutuhan untuk mengadopsi jalur ekonomi hijau tidak bisa ditunda lagi. Forum ISF ini diharapkan bisa menjadi 'Davos untuk Keberlanjutan' di Asia-Pasifik," ungkap Menko Luhut.
ISF sebagai Wadah Strategis Kolaborasi
ISF 2024 diharapkan menjadi wadah strategis bagi negara-negara di kawasan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi tantangan perubahan iklim secara global. Selain itu, Indonesia menargetkan untuk keluar dari status negara berpendapatan menengah dan menjadi negara maju pada 2045 melalui strategi pertumbuhan berbasis ekonomi hijau.
"Mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan komitmen iklim sangat penting. Kolaborasi antar negara dengan asas saling menghormati adalah kunci untuk mewujudkan tujuan tersebut," tegas Luhut.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menekankan bahwa sektor bisnis memiliki peran krusial dalam menciptakan dampak positif bagi keberlanjutan global. Menurutnya, dunia usaha kini memegang posisi strategis dalam mencapai tujuan keberlanjutan, terutama dalam pengentasan kemiskinan dan investasi hijau.
"Dunia usaha kini memegang posisi strategis dalam mencapai tujuan keberlanjutan, termasuk pengentasan kemiskinan dan investasi di masa depan yang hijau," ujar Arsjad.
Fokus Lima Pilar Pertumbuhan Berkelanjutan
ISF 2024 berfokus pada lima pilar utama pertumbuhan berkelanjutan, yaitu:
Forum itu juga membahas berbagai aspek pendukung keberlanjutan seperti pembiayaan hijau, penetapan harga karbon, teknologi, dan kebijakan internasional.
MoU dan Komitmen Global
Sebagai bentuk nyata dari komitmen keberlanjutan, ISF 2024 juga menjadi saksi penandatanganan 12 Nota Kesepahaman (MoU) terkait transisi energi, yang memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan mitra global dalam mendorong masa depan yang lebih berkelanjutan.
Dengan ISF 2024, Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin regional dalam upaya keberlanjutan dan transisi ekonomi hijau, memperkuat komitmen negara menuju masa depan yang lebih hijau dan bersih.