Kemenko Marves Gelar Pelatihan Bahasa Jepang untuk Siswa SMK Pertanian di Jabar

: Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, Mendorong Pengembangan SDM Pertanian di Jawa Barat melalui Program Pelatihan Bahasa Jepang, Bandung, Rabu, 921/8/2024). Foto. Humas Kemenko Marves RI.


Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 21 Agustus 2024 | 22:10 WIB - Redaktur: Untung S - 200


Bandung, InfoPublik – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, melalui Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah (Asdep IPW), mengadakan pelatihan Bahasa Jepang di kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat.

Asisten Deputi IPW, Djoko Hartoyo, mengungkapkan bahwa kunjungan mereka ke beberapa lokasi pertanian di Jepang pada awal Juli 2024 menginspirasi program ini. Setelah berdiskusi dengan National Chamber of Agriculture Japan, Kemenko Marves melihat peluang bagi generasi muda Indonesia untuk belajar teknologi pertanian di Jepang.

“Ada sekitar 443 SMK Pertanian di Jawa Barat, dan ini adalah peluang emas untuk pengembangan SDM di bidang pertanian,” kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/8/2024).

Djoko juga menyoroti SMK Pertanian Al-Ittifaq di Ciwidey, Kabupaten Bandung, sebagai salah satu sekolah dengan ekosistem pendidikan yang sudah terhubung dengan sistem pertanian terpadu.

“Para siswa di sini tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan. SMK Al-Ittifaq bahkan menjadi rujukan bagi SMK lain di Indonesia,” tambahnya.

Program pelatihan Bahasa Jepang ini diharapkan dapat membuka peluang bagi siswa-siswa tersebut untuk belajar dan bekerja di Jepang. Pelatihan ini akan melibatkan kerja sama lintas sektor, termasuk Pemprov Jabar, Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Pondok Pesantren Al-Ittifaq. Mahasiswa Sastra Jepang dari Fakultas Ilmu Budaya Unpad akan menjadi pengajar utama.

Pelatihan ini akan diadakan sebagai muatan ekstrakurikuler di luar jam sekolah bagi siswa SMK, dengan rencana melibatkan pengajar dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk level lanjutan.

Kepala Bappeda Jabar, Iendra Sofyan, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, teknologi pertanian Jepang bisa menjadi solusi untuk menjawab tantangan pangan dan pembangunan ekonomi di Jawa Barat.

Dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jabar masih tinggi (6,69 persen hingga Agustus 2024), diharapkan lulusan SMK Pertanian yang belajar di Jepang dapat membuka lapangan kerja baru setibanya mereka di Indonesia.

“Industri yang dulu menjadi penyerapan tenaga kerja terbesar kini mengalami tantangan besar. Dengan pergeseran industri dan tantangan digitalisasi, sektor pertanian bisa menjadi sektor kunci dalam mengurangi angka pengangguran di Jawa Barat,” pungkas Iendra.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wandi
  • Selasa, 17 September 2024 | 09:13 WIB
Menko PMK Sebut MTQ Nasional Sejalan dengan Semangat Pembangunan IKN
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Selasa, 17 September 2024 | 09:40 WIB
Kadis Dikbud Provinsi Gorontalo Panggil Kepsek dan Guru SMKN 1 Gorontalo
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 16 September 2024 | 12:10 WIB
PON XXI 2024 Aceh-Sumut : Jakarta Masih Di Pucuk Klasemen dengan 282 Medali
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Minggu, 15 September 2024 | 19:32 WIB
Sengit, Jakarta Pimpin Klasemen Sementara PON XXI Aceh-Sumut 2024
  • Oleh MC KAB ACEH TENGAH
  • Sabtu, 14 September 2024 | 21:45 WIB
Rashif Amila Yaqin Sabet Dua Medali Emas PON XXI, Pertahankan Dominasi Jabar
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Kamis, 12 September 2024 | 20:55 WIB
MRT Lin Timur-Barat Medan Satria-Tomang akan Dukung Transportasi Modern Jakarta
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Jumat, 13 September 2024 | 09:38 WIB
Pelaksanaan ANBK 2024 di Bangkalan Berlangsung Lancar