Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Tetap Optimistis di Tengah Ketidakpastian Global

: Foto: Farizzy Adhy Rachman/InfoPublik


Oleh Isma, Jumat, 16 Agustus 2024 | 19:43 WIB - Redaktur: Untung S - 312


Jakarta, InfoPublik - Memasuki paruh kedua 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan optimisme dan konsistensi, didukung oleh peningkatan daya saing yang berasal dari efisiensi bisnis dan kebijakan pemerintah yang proaktif.

Keberhasilan Reformasi Struktural juga tercermin dalam asesmen positif dari berbagai lembaga rating internasional. Salah satu penilaian terbaru dari S&P menunjukkan bahwa Indonesia masih dianggap atraktif, dengan posisi satu tingkat di atas Level Investment Grade dalam Sovereign Credit Rating.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 diperkirakan akan sedikit membaik dibandingkan 2024, dengan inflasi yang mulai menunjukkan penurunan. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

“Tingkat kemiskinan ekstrem terus menurun hingga 0,83 persen (%) per Maret 2024, mendekati target 0% di akhir 2024. Tingkat pengangguran juga turun ke 4,82% pada Februari 2024, dengan penambahan 3,55 juta orang yang bekerja dari Februari 2023 hingga Februari 2024,” ungkap Airlangga Hartarto.

Meskipun ketidakpastian global masih tinggi, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat dengan pertumbuhan yang relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain. Pada kuartal kedua 2024, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% (yoy), mengungguli banyak negara lain seperti Cina (4,7%), Rusia (4%), Singapura (2,9%), Amerika Serikat (2,8%), Italia (0,9%), dan Uni Eropa (0,75%). Tingkat inflasi Indonesia pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,13% (yoy), berada dalam sasaran 2,5% ± 1%, dan lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti Iran (32,23%), Laos (26,11%), Pakistan (11,10%), Belgia (3,65%), dan Korea Selatan (2,55%).

“Surplus perdagangan juga terus berlanjut, dengan surplus USD 472 juta pada Juli ini, melanjutkan catatan positif selama 51 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga memaparkan beberapa strategi pemerintah ke depan untuk menjaga fundamental ekonomi yang kuat, termasuk revitalisasi mesin ekonomi konvensional melalui program unggulan seperti Kartu Prakerja, UU Cipta Kerja, Proyek Strategis Nasional (PSN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta aksesi ke OECD dan CPTPP. Di samping itu, pemerintah juga mengembangkan mesin ekonomi baru dengan memanfaatkan digitalisasi, kecerdasan buatan (AI), pengembangan talenta digital, pusat data, transisi energi, hilirisasi, penguatan ekosistem kendaraan listrik (EV), serta inisiasi industri semikonduktor.

“Kita juga terus mendukung program-program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), program makan siang bergizi gratis, serta rehabilitasi sekolah,” tambahnya.

Selain itu, Menko Airlangga juga menekankan pentingnya menjaga empat modal besar pertumbuhan ekonomi, yaitu modal fisik, modal manusia, modal alam, dan modal sosial. Hal ini dicapai melalui peningkatan konektivitas lewat pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik, perbaikan tata kelola sumber daya manusia (SDM), optimalisasi insentif untuk transisi energi yang lebih ramah lingkungan, serta peningkatan kepatuhan dan transparansi dalam pengungkapan terkait perubahan iklim (carbon related). Kerangka strategi perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat juga terus dioptimalkan, seiring dengan perbaikan kualitas institusi yang didukung oleh ketahanan nasional dan stabilitas politik.

“RAPBN 2025 dan RKP 2025 ini mengusung tema akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Menko Airlangga, menutup konferensi pers tersebut.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 13 September 2024 | 22:02 WIB
Perjalanan 23 Tahun Kominfo: Menuju Indonesia Berdaulat di Era Digital
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 13 September 2024 | 14:53 WIB
DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PUPR Rp40,59 Triliun dalam RAPBN 2025
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 5 September 2024 | 19:06 WIB
Pertamina Paparkan Transisi Energi untuk Pertumbuhan Ekonomi pada ISF 2024