Peningkatan Daya Saing Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Solid

: Foto: Ismadi Amrin/InfoPublik


Oleh Isma, Jumat, 16 Agustus 2024 | 19:00 WIB - Redaktur: Untung S - 241


Jakarta, InfoPublik – Peningkatan daya saing telah menjaga stabilitas ekonomi Indonesia yang tetap solid. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan kekuatan dan konsistensi, didukung oleh efisiensi bisnis serta kebijakan pemerintah yang efektif.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Airlangga menjelaskan bahwa daya saing Indonesia saat ini mencerminkan keberhasilan reformasi struktural yang telah dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan hasil asesmen lembaga rating internasional yang masih menilai Indonesia sebagai negara atraktif di level investment grade.

Airlangga juga memaparkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025 diperkirakan sedikit membaik dibandingkan 2024. Sementara itu, inflasi di negara berkembang diperkirakan tetap berada di sekitar 6 persen, sedangkan di negara maju sudah menurun ke sekitar 2 persen, dengan rata-rata global sekitar 4,4 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Q2 sebesar 5,05 persen, Peringkat dayasaing IMD meningkat signifikan ke posisi 27 dari 34 didorongoleh perbaikan efisiensi bisnis dan efisiensi pemerintah, yang mencerminkan UUCK kita berjalan on the track. Asesmenter baru S&P yang melengkapi hasil seluruh Sovereign Credit Rating Indonesia berada satu tingkat di atas Level Investment Grade<' kata Airlangga.

Selain itu, lanjut Airlangga, inflasi di dalam negeri tetap terjaga dengan baik. Tingkat inflasi Indonesia per Juli 2024 sebesar 2,13 persen berada dalam target sasaran 2,5 persen ± 1 persen.

"Di antara negara-negara lain, inflasi kita relatif rendah dan terkendali yang merupakan pencapaian penting di tengah tekanan global," ujar Airlangga.

Airlangga juga menyoroti capaian sosial ekonomi yang telah diraih, seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, tingkat kemiskinan ekstrem terus menurun ke angka 0,83 persen per Maret 2024 dan semakin mendekati target 0 persen pada 2024. Kebijakan konvergensi penurunan beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan diharapkan dapat mengakselerasi penghapusan kemiskinan ekstrem.

Tingkat pengangguran juga turun ke level 4,82 persen pada Februari 2024 (Feb’15= 5,81 persen) dan terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja sebanyak 3,55 juta orang selama periode Februari 2023 ke Februari 2024.

Menko Perekonomian menuturkan, Indeks Keyakinan Konsumen tetap berada di zona optimis di level 123,4 pada Juli 2024, Indeks Penjualan Riil positif (Juli’24 di level 4,43%). PMI Manufaktur memang sedikit mengalami kontraksi (Juli’24 di level 49,7), sejalan dengan kondisi global yang menantang.

Di sisi lain, Surplus perdagangan berlanjut (Juli’24 sebesar US$472 juta, 51 bulan surplus berturut-turut, dan cadangan terus meningkat mencapai US$145,4 miliar mencerminkan ketahanan ekonomi yang solid.

Dengan pencapaian ini, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia berada di jalur yang benar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, sekaligus meningkatkan daya saing di kancah global. Reformasi struktural dan kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah diharapkan terus memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional di masa mendatang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 13 September 2024 | 22:02 WIB
Perjalanan 23 Tahun Kominfo: Menuju Indonesia Berdaulat di Era Digital
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 13 September 2024 | 14:53 WIB
DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PUPR Rp40,59 Triliun dalam RAPBN 2025
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 5 September 2024 | 19:06 WIB
Pertamina Paparkan Transisi Energi untuk Pertumbuhan Ekonomi pada ISF 2024