- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 19 November 2024 | 11:30 WIB
: Penyerahan Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangannya oleh Presiden RI, Joko Widodo ke Ketua DPR RI, Puan Harani di Gedung DPR di Jakarta, Jumat (16/8/2024)/ foto: Tangakan YouTube Layar Sekretariat Presiden
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 16 Agustus 2024 | 15:12 WIB - Redaktur: Untung S - 380
Jakarta, InfoPublik – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, mendukung keberlanjutan pembangunan, dan mewujudkan Indonesia yang lebih maju. Selain itu, APBN itu juga disusun secara inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan pemerataan hasil pembangunan.
"APBN 2025 dirancang untuk menjaga 'Stabilitas, Inklusivitas & Keberlanjutan' guna meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Presiden Joko Widodo dalam Pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR di Jakarta, pada Jumat (16/8/2024).
Presiden Jokowi menyebutkan bahwa APBN 2025 akan menjadi tumpuan utama dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini dan ke depan. "Ke depan, peran APBN harus kita manfaatkan untuk memperkokoh lompatan kemajuan, sehingga Indonesia bisa keluar dari middle-income trap," jelas Presiden.
Dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi, pemerintah juga akan fokus pada peningkatan ekspor, terutama produk-produk bernilai tambah tinggi. Ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pemerintah akan terus mengupayakan peningkatan produk-produk yang bernilai tambah tinggi, yang berorientasi ekspor, dan didukung oleh insentif fiskal yang kompetitif, dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal," tambah Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden juga memberikan proyeksi terkait nilai tukar Rupiah yang diperkirakan mencapai Rp16.100 per USD pada 2025. "Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada di sekitar Rp16.100 per USD. Suku bunga SBN 10 tahun berada di 7,1 persen, dan Pemerintah akan selalu responsif terhadap dinamika moneter dunia," kata Presiden Joko Widodo.
Dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi juga menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Pemerintah akan terus memantau dan merespons dinamika ekonomi global untuk memastikan Indonesia tetap berada di jalur pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, dalam penyampaian pidato itu, hadir sebanyak 409 orang yang terdiri dari pimpinan dan anggota DPR, MPR, dan DPD Republik Indonesia, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, lembaga pemerintah pusat, dan tamu undangan lainnya.
Dengan APBN 2025 yang dirancang untuk stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan, diharapkan Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera.