- Oleh Isma
- Jumat, 1 November 2024 | 18:52 WIB
: Foto: Dok. Bank DKI
Jakarta, InfoPublik - Bank DKI kembali berhasil mencatatkan kinerja bisnis yang positif sekaligus menunjukkan dukungan menyeluruh pada aksi keuangan berkelanjutan.
Melalui fokus meningkatkan portofolio usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang juga sejalan dengan visi dan misi bank, Perseroan mencatatkan kredit dan pembiayaan segmen UMKM yang tumbuh sebesar 22,78 persen dari Rp4,41 triliun per Juni 2023 menjadi Rp5,41 triliun per Juni 2024.
Kredit dan pembiayaan segmen UMKM, yaitu kredit Mikro periode Juni 2024 meningkat 27,99 persen menjadi Rp3,81 triliun dari sebelumnya Rp2,98 triliun pada Juni 2023, serta kredit Ritel periode Juni 2024 meningkat 11,94 persen menjadi sebesar Rp1,60 triliun dari sebelumnya Rp1,43 triliun pada Juni 2023.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM ini mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif menjadi sebesar 10,11 persen dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI periode Juni 2024 yang tercatat sebesar Rp53,56 triliun.
Demikian disampaikan Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa dalam strategi ekspansi kredit, Perseroan memprioritaskan penyaluran kredit secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Pengaturan portofolio kredit yang berorientasi pada segmen UMKM, serta pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal.
“Menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, Bank DKI terus berupaya mengadaptasikan strategi serta mencari peluang baru utamanya pada sektor yang stabil dan potensial untuk meningkatkan nilai secara jangka panjang bagi seluruh Pemangku Kepentingan,” tandasnya.
Selain itu, kredit dan pembiayaan Konsumer periode Juni 2024 tumbuh 9,05 persen menjadi sebesar Rp22,83 triliun dari sebelumnya Rp20,94 triliun periode Juni 2023. Kredit dan pembiayaan Menengah tumbuh 12,40 persen menjadi sebesar Rp1,89 triliun dari sebelumnya Rp1,68 triliun pada Juni 2023.
Sedangkan kredit dan pembiayaan Komersial (termasuk term loan) periode Juni 2024 tumbuh 1,48% menjadi sebesar Rp23,41 triliun dari sebelumnya Rp23,07 triliun pada Juni 2023, seiring strategi penyaluran kredit komersial yang dilakukan secara selektif kepada perusahaan bonafide multinasional dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang merupakan bagian dari ekosistem Bank DKI, khususnya perusahaan yang bergerak pada sektor perdagangan besar dan eceran.
"Kondisi-kondisi tersebut mendorong pertumbuhan secara keseluruhan penyaluran kredit dan pembiayaan Bank DKI per Juni 2024 mencapai sebesar Rp53,56 triliun, meningkat 6,88% dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp50,11 triliun, sebagaimana tercatat pada Laporan Keuangan Bank DKI periode Juni 2024 (unaudited)," ujar Agus.
Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, menjelaskan bahwa pendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2024 tumbuh sebesar 4,95 persen menjadi Rp2,77 triliun dari Rp2,64 triliun pada Juni 2023. Namun, di sisi lain seiring tren peningkatan suku bunga perbankan, beban bunga Bank DKI juga mengalami peningkatan sebesar 11,53% menjadi Rp1,43 triliun pada Juni 2024 dari Rp1,29 triliun pada Juni 2023.
“Tren kenaikan suku bunga diantisipasi oleh Bank DKI dengan strategi manajemen likuiditas, di antaranya menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi biaya dana,” jelas Romy.
Romy juga menyampaikan bahwa di tengah berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer), Bank DKI menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) periode Juni 2024 mencapai sebesar Rp65,18 triliun, terdiri atas Giro sebesar Rp12,48 triliun, Tabungan sebesar Rp10,99 triliun, dan Deposito sebesar Rp41,70 triliun.
Atas kinerja kredit dan DPK yang dicapai, Loan to Deposit Ratio (LDR) naik pada level 82,16 persen pada Juni 2024 dibanding sebelumnya 75,06 persen di Juni 2023. Sedangkan untuk rasio lainnya, ROE di 6,59 persen, ROA menjadi 1,11 persen, dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) stabil di 87,02persen.
Terhadap berbagai pencapaian tersebut, hingga Juni 2024, kinerja bisnis Bank DKI masih dalam tren yang meningkat dengan mencatatkan peningkatan aset Bank DKI sebesar 0,34 persen hingga menjadi Rp82,29 triliun pada Juni 2024 dari posisi Rp82,00 triliun di Juni 2023. Konsistensi pada prospek usaha melalui ekspansi bisnis mendorong perseroan membukukan laba bersih yang positif sebesar Rp338,53 miliar.
Ragam Dukungan Bank DKI pada Sektor UMKM
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa Bank DKI senantiasa mendukung sektor UMKM sebagai wujud pengimplementasian visi dan misi perseroan, dengan turut sertanya Bank DKI sebagai Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selain itu, Bank DKI menyediakan kemudahan akses atas pilihan produk dan layanan bagi pelaku UMKM dalam mendorong peningkatan skala bisnis melalui kredit dan pembiayaan kepemilikan tempat usaha di pasar-pasar kelolaan Pemerintah Daerah.
Komitmen Bank DKI dalam mendukung sektor UMKM turut diwujudkan melalui sinergi bersama Perumda Pasar Jaya. Bank DKI telah menjalankan program digitalisasi pasar di bawah kelolaan Perumda Pasar Jaya, yang memungkinkan pedagang dan pembeli dalam ekosistem pasar menggunakan akses layanan digital melalui QRIS untuk pembayaran transaksi jual beli.
Bank DKI juga menyediakan akses pembayaran iuran dan retribusi pasar yang dapat dilakukan melalui JakOne Mobile Bank DKI. Sinergi tersebut telah terealisasi di sejumlah pasar di Jakarta, seperti Pasar Santa, Pasar Rumput, Pasar Kedoya, Pasar Koja, Perumnas Klender, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Ciracas, serta Pasar Kramat Jati.
Selain upaya mengembangkan skala bisnis bagi pelaku UMKM melalui penyaluran kredit dan pembiayaan, dukungan Bank DKI terhadap UMKM turut diwujudkan melalui sejumlah program CSR, di antaranya penyediaan sarana dan prasarana penunjang usaha maupun renovasi di sejumlah lokasi di bawah naungan Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan, Rusunawa Nagrak, Pujasera Nyi Ageng Serang, dan RSUD Mampang Prapatan. Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) Bank DKI juga disalurkan untuk program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga pensiunan Bank DKI layak bantu (PROBAHTERA). Hingga Juni 2024, Bank DKI telah menyalurkan program CSR bagi UMKM dengan nilai sebesar Rp338 juta.