KPM UIN Ar-Raniry Diminta Pahami Konsep Moderasi Beragama

:


Oleh MC PROV ACEH, Sabtu, 27 Juli 2024 | 04:59 WIB - Redaktur: Juli - 47


Banda Aceh, InfoPublik – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kembali menyelenggarakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) bagi mahasiswa tingkat akhir.

Demi membekali para peserta KPM tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Ar-Raniry menyelenggarakan kegiatan coaching atau pembekalan peserta KPM yang dilaksanakan di Teater Museum UIN Ar-Raniry, Jumat (26/7/2024).

Sebanyak 205 mahasiswa/i peserta kegiatan yang berasal dari berbagai fakultas, yang dalam waktu dekat akan memulai masa pengabdian masyarakatnya di lingkar kampus UIN Ar-Raniry dan Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar tersebut menerima sejumlah materi penguatan karakter dan pengabdian Masyarakat.

Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry Banda Aceh turut berkontribusi dalam kegiatn pembekalan tersebut. Sesi penguatan moderasi beragama para peserta KPM diisi oleh Koordinator Bidang Advokasi dan Pembinaan Masyarakat, Media dan Komunikasi PKMB, Asyraf Muntazhar, Lc., M.A., dan Manajer Program PKMB, Dr. Rahmad Syah Putra, M.Pd., M.Ag.

Asyraf, dalam pemaparannya menyampaikan paradigma beragama di Indonesia sebagai latar belakang lahirnya konsep moderasi beragama yang akhir-akhir ini gencar disosialisasikan.

Menurutnya, menyosialisasikan konsep moderasi beragama merupakan salah satu cara paling efektif untuk menciptakan kehidupan harmonis antar umat beragama, khususnya di tanah air.

Lebih lanjut, Asyraf yang merupakan lulusan magister bidang Akidah dan Studi Agama-Agama tersebut menyebutkan bahwa konsep moderasi beragama bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah terkandung dalam ajaran dari setiap agama.

Ia menambahkan, bahwa setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk bersikap moderat, dan perilaku anti-moderatisme yang dilakukan oleh umat beragama adalah penyimpangan dari ajaran agama itu sendiri.

“Tidak ada ajaran (dari agama apapun), khususnya agama islam, yang mengajarkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai moderasi beragama (yang sedang kita bicarakan). Maka dapat kita simpulkan, bahwa tujuan dari dibumikannya moderasi beragama adalah untuk menuntun umat beragama agar beragama secara baik dan benar,” ujarnya.

Sementara itu, Rahmad pada sesi penyampaiannya berharap, agar mahasiswa UIN Ar-Raniry yang sedang melaksanakan KPM dapat menjadi agen moderasi beragama yang dapat menciptakan suasana harmonis di lokasi pengabdiannya masing-masing.

“Masyarakat sejak lama telah mengenali UIN sebagai kampus islam, dan mahasiswanya adalah orang-orang yang islami dan agamis. Maka harapan kami, teman-teman sekalian dapat menjadi duta UIN yang moderat dalam pengabdian nantinya,” pungkas Rahmad. (mc aceh/adi)