- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 19 November 2024 | 16:30 WIB
: Menteri Perdagangan, Zukkifli Hasan bersama Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid saat memberikan keterangan kepada jurnalis di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, setelah mengadakan pertemuan pada Selasa (9/7/2024)/foto: Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 9 Juli 2024 | 21:22 WIB - Redaktur: Untung S - 360
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan koordinasi dengan amar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk segara membentuk satgas, yang bertujuan untuk menangani terkait selisih perbedaan data impor yang ada di dalam negeri dengan data impor dari negara pengekspor atau luar negeri.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Zukkifli Hasan bersama Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid saat memberikan keterangan kepada jurnalis di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, setelah mengadakan pertemuan pada Selasa (9/7/2024).
“Data impor kita, kalau dari luar, dengan datah impor kita yang ada di dalam, bedanya jauh. Jadi, impor kita misalnya USD100 juta dolar. Datah kita di BPS, namun data dari luar bisa USD300 juta dolar, jadi, jauh sekali,” ujar Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa untuk membenahi masalah tersebut, pihaknya bersama Kadin akan membentuk satgas yang akan menangani permasalahan selisih pada jumlah impor yang ada di Indonesia dengan data yang ada di luar negeri.
“Kami sudah sepakat akan bikin satgas, Kadin sama Kementerian Perdagangan nanti tentu dengan siapa lagi, kita akan rumus bareng-bareng," ujar Zulhas.
Satgas tersebut dibentuk karena terdapat dugaan ketidaksesuaian data impor yang telah ditelusuri oleh Kemendag maupun Kadin. ““Kita bikin sagas untuk melihat dimana ini perbedaan data yang begitu besar,” ujarnya.
Tidak hanya sekadar membentuk satgas tersebut, tapi pihaknya juga akan betul-betul turun cek ke lapangan, untuk memastikan apakah ada indikasi barang impor tersebit adalah illegal atau bukan. Sehingga perlu ada Upaya yang konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid juga memberikan pernyataan yang senada dengan Mendag Zulkifli Hasan, bahwa ia mendukung dibentuknya satgas tersebut.
“Satgas ini kami merasa baik sekali, karena di sini pentingnya bergotong royong antara pemerintah dan dunia usaha. Jadi, di sisi kita mencari solusi, bukan saling blaming atau menyalahkan atau bagaimana," ujar Arsjad.
Diharapkan semoga satgas yang akan dibentuk tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia khususnya pada kegiatan impor berbagai produk.