Program Jargas Kurangi Defisit dan Susbtitusi Impor LPG

: Ilustrasi - Pekerja melakukan perawatan regulator sektor jaringan gas rumah tangga (jargas) di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. (ANTARA FOTO/Rahmad)


Oleh Eko Budiono, Selasa, 24 September 2024 | 07:59 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 903


Jakarta, InfoPublik - PT Pertamina Gas Negara (PGN) menyatakan, program jaringan gas untuk rumah tangga (jargas) akan secara langsung mengurangi defisit keuangan, dan subtitusi impor Liquified Petroleum Gas (LPG) nonsubsidi, yakni sebesar 83,5 juta kilogram per tahun.
 
Hal tersebut disampaikam Senior Expert Regional Sales SOR II PGN, Yudi Arianto, melalui keterangan resminya, Senin (23/9/2024). 
 
"Melalui adanya konversi LPG ke Jargas RT-1 dan RT-2 sesuai pelanggan eksisting, diharapkan dapat memperbaiki current account deficit pemerintah melalui pengurangan impor pemerintah sebesar 83,5 juta kilogram LPG nonsubsidi per tahunnya," ujar  Yudi.
 
Menurut Yudi, berdasarkan nilai subsidi LPG 3 kilogram yang sebesar Rp10.667 per kilogram, melalui konversi ke pengembangan jargas, bakal diperoleh penghematan biaya subsidi sejumlah Rp39,5 miliar per bulan atau Rp474 miliar per tahun.
 
Hal tersebut didapat berdasarkan data 817.000 sambungan rumah tangga jargas yang merupakan pelanggan aktif PGN.

Sementara itu, pihaknya memproyeksikan dari setiap 1 juta pelanggan yang menggunakan jargas, berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 83 ribu orang.

Lebih lanjut, selain mendatangkan manfaat terhadap stabilitas perekonomian negara, jargas juga memberikan manfaat terhadap masyarakat, seperti praktis dalam penggunaan, tersedia 24 jam, nyaman, dan minim risiko.

Di sisi lain, Yudi mengatakan, pembangunan jaringan gas rumah tangga, dilakukan berdasarkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi), program strategis nasional, rencana umum pembangunan energi nasional sebesar 4,7 juta sambungan di tahun 2025, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 sebanyak 4 juta sambungan.

Sebelumnya, PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) membangun jaringan gas (jargas) GasKita lebih dari 6.000 sambungan rumah tangga di Semarang dan DI Yogyakarta dengan melibatkan PT Kian Santang Muliatama (KSM) sebagai pelaksana pembangunan.

Di sisi lain, PGN berkomitmen menyelesaikan target nasional pembangunan jargas untuk rumah tangga atau GasKita sebanyak 117.000 sambungan pada 2024 dan 200.000 sambungan pada 2025.
 
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Minggu, 17 November 2024 | 23:54 WIB
Impor Maluku Utara Naik 10,54 Persen pada Oktober 2024, BPS Ungkap Detailnya
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 4 November 2024 | 20:43 WIB
Badan Karantina Nasional Jamin Keamanan Anggur Shine Muscat Impor
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Minggu, 3 November 2024 | 08:29 WIB
Angka Impor Januari-September 2024 Provinsi Gorontalo Capai 26.672.418 Dolar
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 20:31 WIB
TEI 2024: Menghubungkan Pelaku Usaha dan Generasi Muda dengan Dunia Ekspor-Impor
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 September 2024 | 00:12 WIB
KPPI Mulai Penyelidikan Safeguard Measures Impor Terpal Plastik Serat Sintetis
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 13 September 2024 | 10:54 WIB
Pemerintah Bangun Industri LPG untuk Kurangi Impor
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 10 September 2024 | 18:29 WIB
KPPI Selidiki Lonjakan Impor Polietilena Linear Kepadatan Rendah di Indonesia