- Oleh Untung Sutomo
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 05:42 WIB
: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno Saat menjadi pembicara pada sesi Tourism’s Next Stop di Dalian International Convention Center, Selasa (25/6/2024). Foto: Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf
Tiongkok, InfoPublik - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri "Annual Meeting of The New Champions ke-15 tahun 2024" yang diinisiasi oleh World Economic Forum.
Saat menjadi pembicara pada sesi “Tourism’s Next Stop” di Dalian International Convention Center, Selasa (25/6/2024) Menparekraf Sandiaga menyampaikan pentingnya implementasi ekonomi biru, hijau, dan sirkular sebagai praktik berkelanjutan untuk mendukung peningkatan kinerja sektor pariwisata dan ekonomi Indonesia.
Menurut Menparekraf Sandiaga, usaha itu telah membawa Indonesia naik ke peringkat 22 pada Travel and Tourism Development Index 2024, yang sebelumnya berada di peringkat 32. Indonesia kini berada di peringkat enam di kawasan Asia-Pasifik dan peringkat dua di ASEAN.
Upaya dan Kolaborasi Kemenparekraf
Untuk mencapai peringkat tersebut, Kemenparekraf terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholders guna mengutamakan kualitas dan keberlanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Meski demikian, Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Thailand, dan Vietnam dalam hal jumlah wisatawan. Indonesia lebih mengutamakan wisatawan dengan durasi kunjungan lebih lama dan pengeluaran lebih besar.
Indonesia telah meluncurkan berbagai program dan kebijakan untuk memperkuat kinerja pariwisata, seperti program desa wisata yang mengangkat kearifan lokal, peningkatan investasi hijau di sektor pariwisata, dan pengaturan cuti serta hari libur nasional.
Tantangan Geopolitik dan Inflasi
Menparekraf Sandiaga juga menyoroti tantangan yang perlu diantisipasi, seperti ketegangan geopolitik dan peningkatan inflasi yang berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, menurutnya tantangan ini masih terkendali di Indonesia bahkan secara global.
“Namun tantangan ini masih terkendali di Indonesia bahkan secara global,” kata Menparekraf Sandiaga.