Tingkatkan Pengawasan BPR, LPS Siapkan Sistem IT Senilai Rp200 Miliar

: Ketua Dewan Komisioner Purbaya Yudhi Sadewa Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan keterangan kepada media terkait pembayaran klaim penjaminan simpanan di kantor Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu, Rabu (25/10/2023)/Foto: InfoPublik/Ismadi Amrin


Oleh lsma, Rabu, 25 Oktober 2023 | 18:19 WIB - Redaktur: Untung S - 137


Indramayu, InfoPublik - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyiapkan sistem Information Technology/IT (teknologi informasi) untuk mengawasi dan meningkatkan tata kelola Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di seluruh Indonesia. LPS sendiri menggelontorkan sekitar Rp200 miliar untuk membangun sistem tersebut.

Ketua Dewan Komisioner Purbaya Yudhi Sadewa Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Kantor Cabang BRI Indramayu, Jawa Barat, Rabu (25/10/2023) mengungkapkan sistem teknologi yang dibangun LPS akan membantu BPR memperbaiki sisi manajemennya.

"Kami akan bangun sistem IT yang dapat dipakai BPR se-Indonesia secara gratis. Sehingga mereka (BPR) bisa lebih bagus menata manajemen perbankannya. Itu nanti ke depanya, supaya BPR tidak gampang jatuh lagi," kata Purbaya.

Purbaya menambahkan, sistem IT tersebut akan membantu pengawasan terhadap BPR. Dengan teknologi tesebut, LPS memiliki kemampuan untuk mengawasi BPR setiap waktu.

"Kami bisa pantau real time, dari waktu ke waktu," ujar Purbaya.

Rencananya, lanjut Purbaya, sistem IT khusus BPR tersebut akan diluncurkan pada awal 2025. Adapun, setahun ke depan LPS akan mempelajari dan melakukan uji coba atas sistem yang sedang dibangun tersebut.

"Kami perlu persiapan, jangan sampai sistemnya kacau dan gampang dihack. Kalau LPS sistem IT-nya canggih jadi tidak perlu khawatir," katanya.

Purbaya menuturkan, sistem itu merupakan sumbangan LPS untuk industri perbankan di Indonesia. Sebagai lembaga yang menarik iuran dari perbankan, sistem IT khusus BPR ini merupakan sumbangan untuk kemajuan industri perbankan.

"Supaya uang LPS juga utuh. Kalau BPR tidak bermasalah kan kami juga tidak keluar duit. Tapi yang penting masyarakat juga tenang," ungkap dia.

Purbaya menjelaskan, pada umumnya masalah yang ada di BPR tidak terkait dengan keadaan ekonomi makro yang sedang berjalan. Namun, keruntuhan BPR kerap kali berasal dari buruknya manajemen dan tata kelola.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Isma
  • Selasa, 30 April 2024 | 16:23 WIB
LPS Kucurkan Klaim Simpanan Nasabah Rp237 Miliar
  • Oleh Isma
  • Kamis, 4 April 2024 | 21:35 WIB
OJK Cabut Izin Usaha BPR Bali Artha Anugrah
  • Oleh Isma
  • Selasa, 5 Maret 2024 | 06:33 WIB
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah PT BPR Aceh Utara
  • Oleh Isma
  • Minggu, 18 Februari 2024 | 06:00 WIB
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Bank Pasar Bhakti
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 4 Februari 2024 | 08:03 WIB
Kecamatan Padang Timur Terima Bantuan Perangkap Sampah Sungai