Cetak SDM Kompeten untuk Meningkatkan Kinerja Ekspor Furniture

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 17 Maret 2023 | 14:38 WIB - Redaktur: Untung S - 719


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk meningkatkan kinerja industri furnitur agar bisa lebih produktif dan inovatif, misalnya dengan memasok sumber daya manusia (SDM) yang kompeten melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi.

Upaya itu dijalankan oleh salah satu unit pendidikan vokasi milik Kemenperin, yakni Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) di Kendal, Jawa Tengah.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Arus Gunawan, mengatakan Kemenperin mencatat kinerja ekspor industri furnitur mencapai USD2,5 miliar sepanjang 2022, dan ditargetkan tumbuh menembus USD5 miliar pada 2024.

“Industri furnitur merupakan salah satu sektor padat karya dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 143 ribu orang dari 1.114 ribu perusahaan. Data terakhir pada Desember 2022 mencatatkan utilisasi industri furnitur berada di angka 74,16 persen,” kata Agus Gunawan di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Agus menambahkan, sejak awal penyelenggaraannya pada 2018, pendidikan di Polifurneka menggunakan konsep pendidikan sistem ganda, yaitu pendidikan yang berimbang baik di kampus maupun di industri. Unit pendidikan tersebut melibatkan para pelaku usaha, industri dan asosiasi mulai dari perencanaan program studi, penyusunan kurikulum, kegiatan pengajaran, kegiatan praktek kerja industri, hingga penyerapan lulusan.

“Saat ini, jumlah mahasiswa Polifurneka sebanyak 437 orang dan telah meluluskan sebanyak 262 orang untuk bekerja di industri furnitur. Sebagai politeknik yang baru, kami senantiasa melakukan penambahan SDM dosen dan meningkatkan kompetensinya melalui program magang dosen di industri serta menambah mitra industri sebanyak 150 industri di sektor furnitur dan pengolahan kayu,” kata Agus.

Polifurneka memiliki tiga program studi, yaitu D3 Teknik Produksi Furnitur dengan output lulusan sebagai Staf PPIC/Supervisor, D3 Desain Furnitur dengan output lulusan sebagai Drafter/Junior Desainer, dan D3 Manajemen Bisnis Industri Furnitur dengan output lulusan sebagai Asisten Manajer/Supervisor.

“Sistem pendidikan di Polifurneka mengkombinasikan knowledge, skill dan attitude untuk menghasilkan output SDM yang kompeten. Proses pembelajaran di Polifurneka menggunakan sistem ganda, dengan proporsi 70 persen praktik dan 30 persen teori. Jadwal perkuliahan yang digunakan adalah semi blok dengan kurikulum berbasis SKKNI,” jelas Direktur Polifurneka, Tri Ernawati.

Dalam upaya pengembangannya, Polifurneka juga didampingi oleh tenaga ahli dari program Skill for Competitiveness (S4C) yang bekerja sama dengan Pemerintah Swiss melalui Swisscontact. Pendampingan berupa DACUM (Developing A Curriculum), PSC (Private Sector Cooperation), Penyusunan Strategic Plan, Pembangunan Sistem IT, Penyusunan Silabus dan RPS, Peningkatan Kompetensi Dosen (E-DEDACTIC), Setting Up Workshop Mesin.

“Mudah–mudahan dengan kunjungan Bapak Muhadjir Effendy ke kampus kami, Polifurneka dapat memberikan manfaat dan mempererat hubungan dengan seluruh stakeholder,” tutur Tri.

Foto: Istimewa