:
Oleh Tri Antoro, Sabtu, 4 Februari 2023 | 19:20 WIB - Redaktur: Untung S - 984
Jakarta, InfoPublik - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, perlu adanya persamaan persepsi mengenai perbedaan antara wisata halal dengan wisata religi. Sehingga, masyarakat memahami esensi dari setiap destinasi wisata yang dikunjungi oleh masyarakat.
Perbedaan antara kedua jenis wisata itu, yakni kegiatan mengunjungi tempat ibadah agama seperti masjid, masuk dalam kategori wisata religi. Sedangkan, wisata adalah layanan halal yang dimiliki oleh destinasi wisata yang dikunjungi.
"Jadi sebenarnya wisata halal itu layanan yang halal di wisata itu. Itu yang barangkali persepsinya yang keliru. Jadi, sehingga ada semacam orang menganggap itu mengubah (halal menjadi religi), sebenarnya tidak. Itu yang perlu diluruskan," kata Wapres melalui siaran persnya yang diterima pada Sabtu (4/2/2023).
Menurut Wapres, wisata halal tidak hanya dapat dinikmati di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim saja. Namun di semua negara di dunia dapat menyediakan wisata halal.
"Bukan hanya di negara muslim, bahkan di Cina pun ada. Misalnya di Cina yang saya pernah hadir itu, di sana ada restoran yang biasa, tapi ada restoran halal, ada tempat salatnya. Bahkan di Korea juga begitu, di mana-mana," imbuh Wapres.
Menutup keterangan persnya, sekali lagi Wapres mengimbau agar dilakukan persamaan persepsi antara istilah wisata halal dan religi. Sehingga, nantinya tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan wisatawan.
"Perlu diluruskan (persepsi tentang wisata halal), sehingga kita justru dengan melakukan layanan halal itu menarik banyak wisatawan-wisatawan muslim. Karena itu, maka Jepang, Korea, Cina, Taiwan juga melakukan itu," pungkas Wapres.
Foto: BPMI Setwapres