Angkutan Udara Nataru Berjalan Baik, Lalu Lintas Penerbangan Meningkat Pesat

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 25 Desember 2022 | 10:34 WIB - Redaktur: Untung S - 391


Jakarta, InfoPublik - Penyelenggaraan angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di 20 bandara kelolaan PT Angkasa Pura/AP II berjalan lancar dengan lalu lintas penerbangan yang meningkat signifikan.

AP II mencatat jumlah pergerakan penumpang di seluruh bandara dalam 5 hari penyelenggaraan angkutan Nataru atau pada H-6 hingga H-2 Natal (19-23 Desember 2022) menembus 1,13 juta orang atau meningkat 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 786.538 orang. Sementara itu, pergerakan pesawat mencapai 8.727 penerbangan atau meningkat 26,3 persen.

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang pada H-6 hingga H-2 mencapai 699.128 orang atau meningkat hingga 43 persen, dan pergerakan pesawat mencapai 4.929 penerbangan atau meningkat 28 persen.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menuturkan bahwa tingginya lalu lintas penerbangan saat periode angkutan Nataru di Bandara Soetta menandakan kebangkitan penerbangan di Indonesia dari tekanan hebat pandemi COVID-19.

"Dari report yang saya terima, jumlah penerbangan (flight) pada Jumat (23/12/2022) di Bandara Soetta sudah melampaui 1.000 flight, yaitu mencapai 1.040 flight per hari. Ini suatu tanda kebangkitan penerbangan Indonesia," ujar Menhub sebagaimana dikutip InfoPublik pada Minggu (25/12/2022).

Sementara Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan peningkatan lalu lintas penerbangan signifikan ini dapat diakomodir dengan baik berkat kolaborasi erat AP II dan stakeholder, serta dukungan dari traveler.

"Di tengah peningkatan lalu lintas penerbangan pada periode peak season, AP II dan stakeholder berkolaborasi erat memastikan standar operasional dan layanan tetap terjaga. Kami berterima kasih kepada seluruh penumpang pesawat yang telah mendukung penyelenggaraan angkutan Nataru di bandara AP II," ujar Awaluddin.

Penyeimbangan Kapasitas Terminal

Ia menambahkan bahwa peningkatan lalu lintas penerbangan pada periode angkutan Nataru menjadi sinyal semakin bergairahnya penerbangan nasional. Sejalan dengan itu, AP II kembali menyiapkan program penyeimbangan kapasitas (rebalancing capacity) terminal penumpang di Bandara Soetta.

Sesuai arahan Menhub, AP II kembali menjalankan penyeimbangan kapasitas terminal di Bandara Soetta. Program tersebut sudah dijalankan di mana seluruh penerbangan internasional Lion Air Group pindah dari Terminal 3 ke Terminal 2F, sehingga saat ini ada sekitar 40 penerbangan/hari (take off dan landing) di Terminal 2F.

"Selanjutnya, penerbangan di Terminal 2F akan ditambah menjadi 70 penerbangan/hari dengan memindahkan operasional penerbangan internasional sejumlah maskapai dari Terminal 3," ungkap Awaluddin.

Sebagai bagian dari program penyeimbangan kapasitas terminal, AP II juga membuka lounge umrah yang berada dekat dengan Stasiun Kereta Bandara. "Kami melakukan penataan dengan menghadirkan lounge umrah guna memberikan kenyamanan bagi jemaah umrah dan pengantar," jelas Awaluddin.

Melalui berbagai langkah ini maka pendistribusian lalu lintas penerbangan dapat dilakukan merata di Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3 sehingga masing-masing terminal kini beroperasi lebih optimal dalam memberikan pelayanan.

Di dalam periode pemulihan penerbangan, AP II bersama stakeholder khususnya maskapai juga akan membahas mengenai slot time penerbangan (jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat) di Bandara Soetta. "Bandara Soetta sendiri memiliki 1.200 slot time penerbangan setiap harinya yang dapat dimanfaatkan maskapai. Kami akan membahas bersama maskapai mengenai pemanfaatan slot time secara optimal," ujar Awaluddin.

Program penyeimbangan kapasitas terminal serta optimalisasi slot time penerbangan di Bandara Soetta merupakan satu dari berbagai upaya AP II dalam merespons tantangan pandemi.

Awaluddin menuturkan kondisi sejak pandemi COVID-19 sangat dinamis dan AP II dapat selalu melakukan berbagai penyesuaian dalam merespons kondisi yang ada. "AP II memiliki operasional yang tangguh dan organisasi yang kuat di seluruh bandara sehingga dapat cepat beradaptasi dalam berbagai kondisi," imbuhnya.

Foto: AP II