:
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 6 Oktober 2022 | 05:30 WIB - Redaktur: Untung S - 774
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) melalui Direktorat Kenavigasian terus berupaya mendorong percepatan penetapan alur pelayaran masuk ke pelabuhan untuk mendukung optimalisasi pengoperasian pelabuhan. Hal itu sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Dengan berfungsinya pelabuhan secara optimal, tentunya diharapkan dapat memperlancar arus barang dan penumpang, sehingga dapat meningkatkan perekonomin daerah. Untuk itu, tugas kita (Kenavigasian) adalah menyempurnakan penetapan alur pelayaran yang dapat mendukung ketertiban, kelancaran, serta keselamatan lalu lintas pelayaran di sekitar perairan pelabuhan," ujar Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan, pada Rabu (5/10/2022).
Lebih lanjut Hengki menjelaskan bahwa pada tahun ini sebanyak 25 Alur Pelayaran telah ditetapkan dalam bentuk Keputusan Menteri, sementara 15 Alur Pelayaran sedang dalam proses penetapan, dan 10 Alur Pelayaran dalam proses survei dan assessment. Hal ini menurutnya sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan untuk terus mendorong percepatan proses Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan di seluruh Indonesia.
"Untuk itu, saya harap masing-masing Distrik Navigasi dapat meningkatkan perannya. Optimalkan Sumber Daya Manusia dan peralatan yang dimiliki untuk melakukan assessment alur pelayaran di wilayah kerja masing-masing," tegasnya.
Menurut Hengki, diperlukan kolaborasi dan sinergi sehingga percepatan penetapan alur pelayaran dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk itu, ia mendorong Distrik Navigasi untuk dapat berkoordinasi dengan baik dengan Direktorat Kenavigasian dan Pemerintah Daerah, serta instansi terkait.
Terkait SDM, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirim sebanyak 25 orang personil untuk menjalankan pelatihan di Pushidros AL, yang diharapkan dapat segera diterjunkan ke lapangan untuk membantu percepatan proses penetapan alur pelayaran.
Hengki beranggapan, eksistensi pelabuhan laut akan membawa dampak luas terhadap aktivitas ekonomi, baik bongkar muat, transportasi, pergudangan dan lalu lintas ekspor/impor. Di sisi lain, keberadaan proyek strategis ini juga akan memacu kegiatan ekonomi ikutan seperti pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar kawasan yang akan menyerap tenaga kerja.
Alur Pelayaran harus ditetapkan dengan batas-batas yang ditentukan secara jelas berdasarkan koordinat geografis dan dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran. Alur Pelayaran juga perlu dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta diumumkan melalui maklumat pelayaran maupun berita Pelaut Indonesia.