:
Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 20 Mei 2022 | 11:16 WIB - Redaktur: Untung S - 317
Jakarta, InfoPublik – PT Angkasa Pura/AP I (persero) bersama anak usahanya yaitu Angkasa Pura Property membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Pembangunan PLTS itu merupakan salah satu perwujudan misi perseroan untuk memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk menekan emisi karbon sekaligus juga mendukung perhelatan KTT G20 di Bali.
"AP I sebagai pengelola bandara berkomitmen mewujudkan operasional bandara yang ramah lingkungan melalui penerapan konsep Eco Airport, pemanfaatan EBT dan penggunaan energi bersih secara berkelanjutan. Pembangunan PLTS itu sekaligus menjadi langkah awal dari komitmen besar kami dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan net zero emission (NZE) di 2060," ujar Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Jumat (20/5/2022).
Untuk tahap awal, PLTS berupa 288 unit solar panel system (photovoltaics) dengan kapasitas maksimal 155 kilo watt peak (kWp) akan dipasang dan menyuplai energi surya untuk area Gedung Parkir Internasional, Gedung Parkir Domestik dan Toll Gate Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. PLTS ini dibangun dan akan dikelola oleh Angkasa Pura Property yang telah memiliki izin usaha jasa penunjang tenaga listrik (IUJPTL).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Angkasa Pura Property, Ristiyanto Eko Wibowo, mengatakan bahwa pembangunan dan pengelolaan PLTS tersebut merupakan bentuk kepercayaan dari AP I sebagai induk perusahaan terhadap Angkasa Pura Property untuk bersama-sama mewujudkan pemanfaatan EBT dan energi bersih dalam mendukung operasional bandara-bandara di Indonesia.
"Itu juga menjadi portofolio bisnis baru bagi Angkasa Pura Property yang tahun ini sedang melakukan transformasi strategi bisnis untuk menjadi pemimpin dalam perusahaan pengelola properti dan konstruksi di segmen industri Aviasi dan Pariwisata," tambahnya.
Sebagai informasi, AP I telah menerapkan sejumlah kebijakan perusahaan yang berkorelasi positif terhadap konservasi energi termasuk juga sistem panel surya di beberapa area, menggunakan biofuel atau materi lainnya terkait energi terbarukan, mengurangi konsumsi listrik dengan menggunakan sistem sensor otomatis gedung, pendingan magnetik, dan lainnya. Pada 2021 lalu bahkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara AP I pertama yang telah menerapkan sistem manajemen energi ISO 50001:2008.
"Pembangunan PLTS itu diharapkan menjadikan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara ramah lingkungan, serta memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan emisi gas rumah kaca khususnya di sektor kebandarudaraan nasional," tutup Faik Fahmi.