:
Oleh lsma, Rabu, 26 April 2017 | 12:15 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 307
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah menyerap dana Rp17 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN) yang diselenggarakan pada 25 April 2017. Lelang ini memenuhi target indikatif yang telah ditetapkan Rp15 triliun dan target maksimal Rp22,5 triliun.
Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Senin (24/4) menyebutkan bahwa lelang tersebut dilakukan untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran mencapai Rp47,1 triliun.
Dari lelang itu, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03170726 mencapai Rp5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,92448 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 26 Juli 2017 ini mencapai Rp11,2 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,89 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,2 persen.
Untuk seri SPN12180104, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,644 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Januari 2018 ini mencapai Rp6,5 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,19 persen.
Untuk seri FR061, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,69857 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2022 ini mencapai Rp6,7 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 6,69 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,82 persen.
Untuk seri FR059, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,05397 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027 ini mencapai Rp13,49 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,04 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,25 persen.
Untuk seri FR072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,73974 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036 ini mencapai Rp6,2 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,67 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,8 persen.
Untuk seri FR067, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,95893 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Februari 2044 ini mencapai Rp2,8 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,75 persen ini mencapai 7,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,06 persen.