:
Oleh Baheramsyah, Senin, 17 April 2017 | 16:43 WIB - Redaktur: Elvira - 537
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengimbau kepada semua pihak yang berbisnis di rantai pasokan pangan agar tidak merugikan petani maupun konsumen.
Hal ini didorong oleh kegeraman Mentan Amran dengan kartel yang mencari keuntungan sebesar-besarnya hingga membuat harga pangan tak wajar. Dikatakannya, gara-gara ulah kartel, harga pangan di tingkat petani terlalu rendah tapi di tingkat konsumen kemahalan.
“Kartel ada di hampir semua rantai pasokan bahan pokok strategis. Bukan hanya komoditas seperti beras atau daging sapi, cabai pun jadi mainan. Permainan harga cabai berhasil diungkap Bareskrim Polri pada awal Maret 2017 lalu,” kata Mentan Amran di sela pelantikan pejabat eselon II di lingkup Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/4).
Menurut Amran, kartel menghisap keuntungan dari keringat para petani dan membebani konsumen. Mereka membeli cabai dari petani semurah-murahnya, lalu menjual ke konsumen setinggi langit.
“Bayangkan, cabai saja dikartel. Cabai saja dibuat mainan. Orang tadinya enggak percaya, sudah ketangkap baru percaya itu benar (ada kartel cabai),” kata Mentan seperti dilansir dari Detik.
Ditambahkannya, para petani yang sudah bersusah payah berbulan-bulan menanam cabai di bawah terik matahari, jadi rugi. Masyarakat kelas menengah bawah juga jadi kesulitan membeli cabai. Ini semua akibat perbuatan kartel.
“Jangan kita egois, ini banyak saudara yang butuh. Kalau petani tertekan kasihan, sudah 120 hari kerja. Kemudian konsumen, tidak semua mampu membeli dengan harga mahal. Coba pikir saudara kita yang kemampuannya pas-pasan,” tutur Amran, seperti dilansir dari laman Detik.
Dihimbau Mentan, lonjakan harga pangan membuat cemas masyarakat, di sisi lain petani tak menikmati keuntungan dari tingginya harga di konsumen. Kestabilan harga pangan harus dijaga. Boleh saja mengambil untung, tapi yang wajar.