:
Oleh lsma, Minggu, 9 April 2017 | 20:47 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 491
Jakarta, InfoPublik - Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2017 tercatat sebesar US$121,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2017 yang sebesar US$119,9 miliar.
"Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah, penerbitan global bonds pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/4).
Menurutnya, penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Tirta menambahkan, posisi cadangan devisa per akhir Maret 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," pungkasnya.