:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 6 April 2017 | 21:16 WIB - Redaktur: Juli - 707
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama BULOG dan BUMN membentuk PT Mitra BUMDes Nusantara (MBN) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di desa-desa.
PT MBN dibentuk sebagai holding untuk mengkoordinir Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Dengan adanya PT Mitra BUMDes Nusantara ini diharapkan seluruh BUMDes akan ada di seluruh Indonesia dan ada pendampingan. Kemudian program-program pemerintah akan bisa disalurkan melalui PT MBN. Lembaga ini diharapkan bisa menjadi link and match antara usaha kecil dan industri besar sebagai sebuah tim,” ujar Mendes PDTT Eko Sandjojo dalam siaran tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (6/4).
Menteri Eko menambahkan, alasan menggandeng BULOG karena lembaga tersebut mampu menjangkau daerah pertanian dan memahami proses pascapanennya.
BULOG mengambil inisiatif bersama Kopelindo dan dibantu empat Bank BUMN lainnya untuk memperkuat manajemen PT MBN. Skema yang disiapkan yakni 51 persen kepemilikan saham akan dipegang oleh PT. MBN. Sementara sisanya akan dipegang oleh BUMDes.
Sementara itu, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menambahkan, Bulog siap menyiapkan sumber daya manusia yang andal. Bulog juga bersama Kopelindo dan dibantu empat Bank BUMN lainnya untuk memperkuat manajemen PT Mitra BUMDes.
“Kami siapkan organisasi minimalnya. Kami juga siapkan sumber daya manusianya. SDM di pusat sudah disiapkan dalam tim. Pedesaaan kini juga sudah ada peran. Kami juga gandeng BUMN. Artinya, yang kita ingin raih bukan sekedar uang, melainkan tenaga mereka yang bisa menjadi pemimpin di daerahnya,” jelas Djarot.
Selain itu, lanjut Djarot, Mitra BUMDes juga akan menjadi kepanjangan tangan bagi BULOG untuk masuk pada ekonomi pedesaan. Seluruh proses keterjangkauan pangan dan produk dapat ditangani dengan baik.
“Hari ini simbol kesepakatan kemajuan lebih nyata lagi. Ini dapat dilaksanakan penuh tanggungjawab dalam rangka mewujudkan negara berkedaulatan pangan dan ekonomi yang berkeadilan,” ujar Djarot.
Pada tahap awal, PT MBN akan menjadi mitra pengadaan untuk produksi di desa. Dari proses tersebut, desa akan diarahkan untuk menjadi lumbung-lumbung pangan desa serta sebagai transaksi perdagangan pangan.
Djarot menambahkan, lahirnya PT MBN bukan untuk menjadi pesaing. Nantinya, insentif yang masuk ke desa akan disalurkan melalui badan tersebut dengan formula yang menguntungkan bagi desa dan Mitra BUMDes.
“Jangan sampai timbul persepsi PT MBN akan mematikan usaha bisnis yang telah ada. Saya pesan kepada komisaris dan direksi Mitra BUMDes, jangan pernah mengambil alih bisnis yang sudah dilakukan masyarakat, yang boleh kita lakukan adalah menambah kapasitas pasarnya, teknologinya, dan serapan bahan bakunya,” tutupnya.