Kemenperin-Kemenkumham Latih Keterampilan Wirausaha Warga Binaan Lapas

:


Oleh Wawan Budiyanto, Rabu, 5 April 2017 | 08:57 WIB - Redaktur: Elvira - 581


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) jalin kerjasama memberikan program pelatihan keterampilan kepada warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) di seluruh Indonesia.

Plt. Sekjen Kemenperin Haris Munandar mengatakan program ini bertujuan untuk menumbuhkan wira usaha baru di sektor industri kecil dan menengah (IKM).

“Kami menargetkan penumbuhan wirausaha baru sebanyak 5000 orang pada tahun 2017 dan 20.000 orang pada akhir tahun 2019. Karenanya, kerjasama kami dengan Kemenkumham ini mendukung kebijakan pengembangan industri nasional berbasis ekonomi kreatif sekaligus untuk menumbuhkan wirausaha baru," kata Haris Munandar pada pembukaan Pameran Produk Unggulan Narapidana 2017 di Plasa Pameran Industri, Kemenperin, Jakarta, Selasa (4/4).

Haris menambahkan, berbagai upaya pembinaan yang telah dilakukan kedua pihak selama ini dapat membangun citra positif bagi warga binaan lapas. Sehingga, mereka diharapkan terus berkarya dan mampu berkompetisi di tengah lingkungan masyarakat setelah selesai menjalani masa pembinaan.

Langkah tersebut sesuai dengan misi pembangunan industri ke depan terutama dalam meningkatkan peran IKM sebagai salah satu pilar dan penggerak perekonomian nasional. 

“IKM memegang peranan penting dalam penguatan struktur industri mendorong pertumbuhan perekonomian nasional,” ujarnya.

Selain menyerap banyak tenaga kerja, IKM juga menjadi sektor vital dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan di Indonesia sehingga mampu mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat. 

“Oleh karena itu, kami terus mendorong penguatan sumber daya industri dan perluasan pasar produk IKM,” tambahnya.

Untuk aspek penguatan sumber daya industri, upaya yang perlu dilakukan meliputi pendidikan dan pelatihan vokasi industri, pemagangan industri, serta sertifikasi kompetensi. Sedangkan, perluasan akses pasar melalui fasilitasi pameran dan program e-smart IKM.

Pameran berlangsung selama empat hari, tanggal 4-7 April 2017 diikuti sebanyak 44 peserta dari 33 Divisi Pemasyarakatan seluruh Indonesia. Berbagai produk unggulan yang ditampilkan, antara lain produk kerajinan, makanan olahan, dan fashion.

Pameran mengenalkan dan mempromosikan kegiatan pembinaan narapidana di Lapas, memasarkan produk unggulan narapidana dan meningkatkan kerja sama dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembinaan.