:
Oleh Untung S, Minggu, 2 April 2017 | 04:52 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta, InfoPublik-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan Tiongkok memiliki tempat tersendiri bagi Indonesia. Selain sebagai negara fokus pasar utama pariwisata Indonesia, hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok telah terjalin sejak 13 April 1950 hingga saat ini sudah memasuki tahun ke-67 tahun.
"Sekitar 611 tahun lalu, Laksamana Cheng Ho memimpin pelayaran Maritime Silk Road yang merupakan lembaran sejarah interaksi milenium hubungan persahabatan Indonesia-Tiongkok," katanya di Jakarta, Sabtu (1/4).
Ia menegaskan Indonesia juga mendukung kebijakan hubungan internasional Tiongkok "One Belt One Road" yang merupakan jalur sutera maritim abad 21.
Menurut Menpar, perlunya untuk terus memperkuat hubungan Indonesia-Tiongkok melalui interaksi langsung pertukaran informasi panorama dan budaya antar dua negara.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral 'one belt one road' di berbagai bidang termasuk transporrasi, perdagangan, budaya, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi," katanya.
Pihaknya menargetkan tahun ini bisa menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok atau meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu sebanyak 1,2 juta wisman.
Berbagai kemudahan dan insentif pun ditawarkan bagi wisman yang ingin berkunjung ke Indonesia di antaranya bebas visa kunjungan singkat bagi 169 negara termasuk Tiongkok di dalamnya. Selain juga Pemerintah Indonesia menggalakkan pengembangan 10 destinasi Bali Baru yang diharapkan menjadi daya tarik lain bagi wisman yang berkunjung ke Indonesia.
Sebanyak 10 Bali Baru tersebut meliputi Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Kawasan Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Lombok), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).