:
Oleh lsma, Kamis, 30 Maret 2017 | 22:17 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 391
Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengatakan Pemerintah kembali menerbitkan sukuk global di pasar internasional sebesar USD3 miliar atau sekitar Rp39,9 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS).
"Sukuk global senilai USD3 miliar terdiri dari USD1 miliar untuk tenor 5 tahun dan USD2 miliar untuk tenor 10 tahun," kata Robert dalam jumpa pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (30/3).
Robert menambahkan, penerbitan sukuk global Indonesia yang ke delapan kalinya sejak 2009 ini berhasil menarik minat dari berbagai kelompok investor domestik dan internasional. Bahkan penawaran investor sangat membludak mencapai USD10,8 miliar.
"Distribusi investornya, by geografi, untuk yang tenor lima tahun itu yang paling besar adalah Asia sebesar 28%, exclude Indonesia dan Malaysia. Jadi itu misalnya Singapura, Hong Kong, Thailand. Kemudian yang kedua adalah middle east dan Islamic Asia seperti Malaysia sebesar 27%. Lalu 21% itu US, 14% Europe dan Indonesia 10%," paparnya.
Sedangkan distribusi investor berdasarkan wilayah untuk sukuk global tenor 10 tahun adalah 29% investor Islamic (termasuk Timur Tengah dan Malaysia), 29% investor Amerika Serikat, 23% investor wilayah Asia (selain Indonesia dan Malaysia), 10% investor Indonesia, dan 9% investor Eropa.
Adapun roadshow untuk mencari investor telah dilakukan ke beberapa kota pusat keuangan syariah di kawasan Asia, Eropa dan Timur Tengah. Transaksi ini mendapat respon yang sangat baik dari para investor global dan menghasilkan jumlah penawaran lebih dari US$ 10,84 miliar.
"Kita sudah delapan kali hadir di pasar sukuk global. Ini juga diapresiasi investor. Kehadiran kita menyemarakkan pasar US global sukuk di dunia," pungkasnya