:
Oleh Putri, Kamis, 5 Januari 2017 | 01:30 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 308
Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik mencatat pada bulan September 2016 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 22,76 juta orang (10,70 persen). Atau bisa dikatakan jumlahnya berkurang 0,25 juta dibanding Maret 2016 yang sebesar 28,01 juta (10,86 persen).
Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangannya mengatakan presentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2016 sebesar 7,79 persen turun jadi 7,73 persen pada September 2016. Sedangkan penduduk miskin di perdesaan juga turun dari 14,11 persen menjadi 13,96 persen.
"Selama periode Maret 2016-September 2016 presentase kemiskinan menurun, namun jumlah penduduk miskin diperkotaan naik sebanyak 0,15 juta orang yaitu dari 10,34 juta orang pada Maret 2016 menjadi 10,49 juta orang pada September 2016," terang Suhariyanto.
Ia melanjutkan sementara untuk penduduk miskin di perdesaan turun sebanyak 0,39 juta orang yaitu dari 17,67 juta orang pada Maret 2016 menjadi 17,28 juta orang pada September 2016.
Peranan komoditi makanan sangat berpengaruh terhadap garis kemiskinan yaitu jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi yang bukan makanan. Diantaranya adalah beras, telur ayam ras, gula pasir, mi instan, bawang merah, dan tempe.
Munculnya daging sapi sebagai salah satu komoditi penyumbang terbesar garis kemiskinan disebabkan pada periode September 2016 bertepatan dengan perayaan Idul Adha. "Sementara untuk komoditi bukan makanan yang pengaruhnya besar adalah biaya perumahan, listrik, bensin, dan pendidikan," katanya.