:
Oleh Baheramsyah, Minggu, 1 Januari 2017 | 17:05 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 863
Bogor, InfoPublik - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian kembangkan teknologi paskah panen terhadap komoditas bawang merah dengan teknologi Instore dryer.
Melalui teknologi ini gudang pun dapat mengeringkan sekaligus menyimpan bawang merah sesudah panen hingga bertahan selama satu tahun.
Kepala Balitbang Pertanian Kementan Muhammad Syakir mengatakan, teknologi paskah panen digunakan untuk menyimpan bawang merah setelah panen dan bertahan hingga satu tahun. Tujuannya menjaga pasokan bawang merah nasional sekaligus dapat menstabilkan harga bawang di pasaran.
"Kami tahu, bawang merah sangat terkait dengan inflasi dan gejolak harga, dengan ini Badan Litbang mengembangkan solusinya yaitu instore driying," ujar Syakir saat melaunching nanoteknologi di kompleks Balitbangtan Paskah Panen Cimanggu, Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/12).
Menurut Syakir, teknologi pasca panen ini untuk menjamin ketersediaan pasokan bawang merah, yang dikembangkan melalui sebuah bangunan yang dilengkapi dengan sirkulasi udara yang baik dan pemanas buatan dalam memproses pengeringan.
"Dalam bangunan itu, dilengkapi dengan rak-rak penyimpanan dan kontrol suhu serta kelembaban," paparnya.
Kelebihan dari Indore dryer dalam proses pengeringan dapat dilakukan selama empat hari, sedangkan bila dikeringkan dengan matahari (konvensional) butuh waktu enam hari. Walaupun sudah kering tapi masih rawan mengalami kerusakan akibat busuk, susut bobot, serta tumbuh, oleh karena itu harus dilakukan pengontrolan terhadap suhu dan kelembaban di sekitar bawang.
Menurutnya, keunggulan instore driying lain adalah terbuat dari material yang terjangkau, kuat tahan lama, dan biaya operasionalnya relatif lebih murah.
Hasil pengamatan selama aplikasi instoer dryer adalah tingkat kerusakan pada Minggu kedelapan hanya sebesar 11 persen, sementara metode konvensional mencapai 30 persen.
Secara umum dalam kondisi terkontrol bawang merah aman disimpan selama satu tahun di dalam Indore dryer.
Untuk itu, teknologi pasca panen ini akan dikembangkan pada wilayah sentra-sentra bawang merah dan daerah lain untuk menjaga ketahanan bawang merah dan juga peningkatan produktivitas.
"Ini sudah dikembangkan di Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat serta di daerah sentral," pungkasnya.