:
Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 1 Januari 2017 | 13:13 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 162
Jakarta, InfoPublik - Angkasa Pura II mencanangkan akselerasi bisnis pada 2017 dengan menargetkan pendapatan Rp8,24 triliun atau meningkat cukup signifikan sekitar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan terbesar berasal dari bisnis aeronautika seperti passenger service charge (PSC), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata yang diproyeksikan mencapai Rp5,038 triliun. Sementara bisnis non-aeronautika menyumbang pendapatan sebesar Rp3,208 triliun yang antara lain berasal dari konsesi usaha, sewa ruang, reklame, kargo, usaha bidang properti dan sebagainya.
Adapun peningkatan pendapatan tahun 2017 diantaranya ditopang oleh beroperasinya sejumlah terminal baru yakni Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta pada awal April 2017, Terminal Internasional Bandara Husein Sastranegara Bandung, Terminal Internasional Supadio Pontianak, Terminal Baru Bandara Depati Amir Pangkalpinang, serta Terminal Baru Bandara Silangit Tapanuli Utara.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, sebagai pengelola bandara yang merupakan pintu gerbang utama bagi wisatawan dan pebisnis, sudah saatnya bagi perseroan melakukan akselerasi bisnis untuk meningkatkan daya saing di dunia internasional.
"Akselerasi bisnis dilakukan dengan memperluas cakupan bisnis dan melakukan pengembangan usaha secara cepat. Terminal-terminal baru merupakan aset yang dapat dimanfaatkan untuk akselerasi bisnis tersebut, dimana kami akan lebih aktif mengajak maskapai membuka rute-rute baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata nasional. Kami berharap beberapa bandara pada tahun depan juga mulai bersiap membuka rute internasional seperti di Bandara Sultan Thaha Jambi," ujarnya, Jumat (30/12).
Tak hanya itu, lanjut Awaluddin, terminal baru dengan berbagai fasilitas terkini juga memberikan kepastian adanya peningkatan pelayanan bagi penumpang pesawat.
"Kami meyakini peningkatan pelayanan ini dapat turut mendukung pengalaman perjalanan yang baik bagi pebisnis dan wisatawan domestik maupun mancanegara. Melalui pengoperasian terminal baru ini kami optimis jumlah penumpang pesawat akan meningkat, termasuk wisman yang melalui bandara AP II diproyeksikan mencapai 4 juta orang atau naik sekitar 600 ribu orang dari 2016, dimana hal ini sejalan dengan program Kementerian Pariwisata yang tengah menggalakkan pariwisata nasional."