:
Oleh Baheramsyah, Rabu, 28 Desember 2016 | 00:05 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 375
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah tidak akan menimpor kentang, tetapi harus meningkatkan produksi kentang dalam negeri sehingga kita bisa melakukan ekspor. Negara yang dibidik dan berpotensi menjadi tujuan ekspor yakni Singapura dan Malaysia.
"Stop impor kentang, mulai hari ini tidak ada lagi kita cerita impor tapi kita obsesi kita ekspor," tegas Mentan Andi Amran saat memberikan arahan usai melakukan panen dan tanam kentang di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (27/12).
Amran menjelaskan impor kentang selama tahun 2016 jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan total produksinya. Impor kentang hanya 26.000 ton sedangkan produksi kentang mencapai 1,2 juta ton. Untuk itu, ke depan ekspor kentang, khususnya ke Singapura dan Malaysia harus terus didorong.
"Kami optimis ekspor ini bisa dicapai karena petani kentang kita khususnya di Dieng sangat luar biasa, barusan kami lihat langsung. Karena itu, harga kentang harus bagus, agar petani sejahtera," jelasnya.
Menurut Amran, strategi untuk meningkatkan produksi kentang yakni melalui penyediaan benih unggul. Untuk mewujudkan ini, Kementerian Pertanian memberikan bantuan untuk produksi benih di wilayah Dieng sebanyak 10 ha.
"Kemudian penyediaan alat mesin pertanian untuk menekan biaya produksi dan penyediaan air dengan cara bangun embung. Ini dapat menaikkan produktivitas," ungkapnya.
Lebih lanjut, Amran menyampaikan langkah-langkah peningkatan produksi di atas harus ditempuh sampai benar-benar berhasil. Sampai saat ini tingkat produksi kentang nasional rata-rata mencapai 15 ton/ha. Untuk itu, agar ekspor dapat dilakukan, maka perlu upaya pengendalian impor.
"Intinya kalau petani bisa menaikkan produksi, keran impor ditutup. Karena ini merupakan cara untuk menguatkan dan mensejahterakan petani," ujarnya.
Amran menambahkan upaya peningkatan produksi kentang yakni di wilayah Dieng ini merupakan arahan Presiden Jokowi untuk membangun pertanian dari pinggiran. Tujuannya yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaaan.
"Jadi ketika harga kentang turun sedikit, jangan ramai-ramai teriak. Lain kali kalau ada masalah temui saya, kami siap bantu untuk kemajuan petani," ujarnya.
Anggoata Komisi IV DPR Ri, Darori Wonodipiro memberikan apresiasi kepada Mentan Andi Amran karena menepati janjinya untuk berkunjung ke petani kentang Dieng. Selain itu, mengapresiasi juga upaya Kementerian Pertanian untuk membangun embung dalam meningkatkan produksi kentang.
"Keberadaan embung sangat bermanfaat di musim kemarau sebanyak 40 persen air terbuang begitu saja. Ini perlu kerja sama dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat," ungkapnya.
Untuk diketahui, luas lahan kentang di Banjarnegara mencapai 8.000 ha dengan tingkat produksnya 15 ton per ha. Untuk kebutuhan benihnya mencapai 12.000 ton per tahun.
Panen kentang di Dieng Banjarnegara ikut hadir Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipiro, Anggota DPD RI Denti Widi Eka Pratiwi, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, Bupati Banjarnegara yang diwakili Asisten Daerah, Wawang, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Suryo Banendro dan Dandim 0704/Bna Letkol Inf Arief Bastari.