:
Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 25 Desember 2016 | 20:35 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 242
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah bersama dunia usaha berkomitmen untuk memacu kompetensi sumber daya manusia Indonesia agar lebih produktif dan berdaya saing sehingga mampu mendorong pertumbuhan industri.
Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto hal tersebut akan membawa dampak luas pada penciptaan lapangan kerja dan berkontribusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kementerian Perindustrian memberikan perhatian lebih dalam pengembangan kompetensi SDM, di antaranya melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, pemagangan, serta pemberian sertifikasi, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing, efisiensi dan produktivitas di sektor industri nasional,” kata Airlangga dalam siaran resminya, Sabtu (24/12).
Menperin mengharapkan, selain diterima bekerja di industri, lulusan pemagangan juga bisa menjadi wirausaha muda, mengingat Indonesia masih membutuhkan jutaan wirausaha baru agar dapat memenangi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Menperin juga meminta peran aktif dari pelaku industri untuk terlibat dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Kegiatan ini bisa melalui corporate social responsibility dan kami juga telah mengusulkan para expert industri yang memasuki usia pensiun agar memberikan pelatihan di Sekolah Menengah Kejuruan,” ujarnya.
Sebanyak 2.648 perusahaan telah berkomitmen menerima peserta magang yang berasal dari kawasan industri di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Perusahaan tersebut, antara lain bergerak di sektor manufaktur (1.776 perusahaan), 200 perusahaan di sektor pariwisata, 12 perusahaan di sektor perbankan, 411 perusahaan di sektor kelautan dan perikanan, 30 perusahaan teknologi informasi dan komunikasi, serta 219 perusahaan sektor ritel.
Beberapa capaian Kemenperin dalam pengembangan SDM industri, antara lain penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis kompetensi, dengan menghasilkan tenaga kerja yang terserap oleh industri sebanyak 16.178 orang, terdiri atas 11.622 orang melalui pelatihan berbasis sistem three-in-one (3-in-1) dan 4.556 orang melalui pendidikan SMK dan diploma.
Pendirian Politeknik dan Akademi Komunitas di Kawasan Industri dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI). Sampai tahun 2016, telah berdiri Akademi Komunitas Industri TPT di Solo dan Politeknik Industri Logam di Morowali yang telah mendapatkan persetujuan pendirian dari Menristekdikti dan MenPAN-RB.
Telah juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman lima menteri tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Berbasis Kompetensi yang Link And Match dengan Industri, serta tersusunnya Rencana Pengembangan Link and Match SMK dengan industri, yang di 2017-2019 berada pada tahap identifikasi kerja sama oleh 150 perusahaan industri dengan 750 SMK.