ANRI Luncurkan Sejarah Pertambangan Timah Pulau Bangka Di Masa Kolonial

:


Oleh Juliyah, Rabu, 14 Desember 2016 | 09:23 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 638


Jakarta, InfoPublik - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) meluncurkan  Naskah Sumber Arsip Pertambangan Timah di Pulau Bangka Pada Masa Kolonial, naskah yang dibukukan ini merupakan sumber pertama yang dibuat oleh ANRI yang menampilkan khazanah arsip statis bernilai guna kebuktian dan sejarah bagi proses pertambangan yang terjadi di Indonesia pada masa itu.

Hadir dalam peluncuran tersebut Sutedjo Sujitno Penulis Buku Sejarah Timah Indonesia. "Diharapkan dengan peluncuran Naskah Sumber Arsip Pertambangan Timah  di Pulau Bangka Pada Masa Kolonial ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai arsip yang tersimpan di ANRI khususnya yang berkaitan dengan pertambangan," kata Kepala ANRI Mustari Irawan di Jakarta, Selasa (13/12).

Menurutnya, melalui arsip pertambangan timah yang telah disusun ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai proses pencarian lokasi tambang, pembangunan infrastruktur, penggalian, pengolahan serta pemanfataan dan pemasarannya.

Dalam penulisan naskah sumber arsip ini pulau yang menjadi konsentrasi pertambangan adalah Pulau Bangka. Pemilihan pulau tersebut karena Pulau Bangka merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia sejak masa kolonial. Meskipun terdapat pulau lain seperti Karimun, Riau, Kundur, Belitung, Bangkinang, dan pulau lainnya namun jumlah timah-timah yang telah dihasilkan oleh pulau-pulau tersebut  tidak sebesar Pulau Bangka.

Dipaparkan bahwa, Setelah VOC  masuk ke Pulau Bangka terjadilah kontrak dagang dengan sistem monopoli, yakni penguasa Bangka dan Balitung mengakui VOC sebagai pelindung dan berjanji tidak akan menjalin kerjasama dan berhubungan dengan bangsa lainnya.

Sejak itu eksploitasi pertambangan timah telah dilakukan secara besar-besaran oleh VOC. Namun sejak VOC runtuh, maka ekploitasi pertambangan timah tersebut dilanjutkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.

"Hal ini harus diungkap oleh ANRI agar masyarakat tahu betapa kayanya aset pertambangan di Indonesia, sebagai kekayaan alam yang tak terhingga dan terbesar di dunia," ungkapnya.