:
Oleh Baheramsyah, Minggu, 11 Desember 2016 | 14:21 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) akan menggulirkan program pembangunan 65 klaster pertanian di seluruh Indonesia.
Klaster pertanian tersebut ditujukan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Guna mencapai target tersebut, tahap awal akan dibangun lima klaster sebagai pilot prospect hingga akhir Desember 2016 yang asing klaster akan mengelola lahan pertanian seluas 5000 hektar, namun untuk tahap awal percontohan cukup 1000 hektar.
Lima klaster tersebut antara lain di Sukabumi, Demak, Banyumas, Lampung dan Lumajang, ungkap Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/12).
Menurut Puspayoga, program kluster pertanian tersebut akan mengembangkan tujuh komoditas utama dan unggulan dalam ketahanan pangan. Diantaranya, beras, cabai, bawang merah, tebu, kedelai, jagung, dan sapi.
"Program ini bekerjasama dengan Pertamina melalui dana PKBL (program kemitraan dan bina lingkungan). Selain untuk ketahanan pangan, program kluster pertanian ini juga bertujuan ke depannya untuk mengurangi impor pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya.
Puspayoga pun mencontohkan program tersebut yang sudah berjalan di Sukabumi dengan lahan pertanian seluas 1000 hektar dikelola 2400 petani. Di sana, para petani terdiri dari 120 kelompok tani yang kemudian mereka mendirikan koperasi.
“Program kluster pertanian yang dibiayai dana PKBL Pertamina itu bekerjasama dengan koperasi dalam hal pengadaan bibit, pupuk, dan sebagainya. Selain itu, di luar ongkos produksi, masing-masing petani mendapat gajih per bulan sebesar Rp2,2 juta," katanya
Puspayoga menambahkan, untuk Demak saat ini luas lahannya sudah mencapai 200 hektar, dan diharapkan dalam empat bulan ke depan sudah mencapai 1000 hektar. Sedangkan Banyumas, lahan pertanian untuk program kluster Pertanian ini sudah hampir mencapai 1000.
"Mudah-mudahan Kabupaten Lumajang siap menyiapkan 1000 hektar untuk kluster pertanian. Minggu depan saya akan datang ke Lampung dengan tujuan yang sama. Bila lima percontohan kluster pertanian ini berjalan lancar, maka berikutnya kita akan membangun 60 kluster pertanian di wilayah lain," imbuh dia.
Puspayoga meyakini bahwa program strategis ini bisa memotong jalur rentenir di kalangan petani di Indonesia. Pasalnya, dari masa tanam, panen, hingga pasca panen, semuanya bekerjasama dengan koperasi.
"Bibit dan pupuk beli dari koperasi, saat panen juga dibeli koperasi. Jadi, bakal tak ada lagi celah untuk masuknya rentenir ke petani," tegasnya.