:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 8 Desember 2016 | 21:44 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta,InfoPublik - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot produksi sapi dalam negeri, terutama melalui upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab). Ditargetkan akan mendapat 3 juta ekor anak sapi. Cara tersebut diharapkan dapat meningkatkan populasi melalui inseminasi buatan (IB) dan intensifikasi kawin alami (Inka).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, I Ketut Diarmita menyampaikan program itu salah satu program terstruktur Kementan untuk meningkatkan fungsi reproduksi sapi betina. “Tujuannya, agar berpengaruh pada peningkatan populasi sapi dan produksi ternak ruminasia besar,” ungkapnya di sela seminar yang bertema Meningkatkan Peran Media dalam membangun peternakan di Gedung 165, Jakarta Selatan, Kamis (8/12).
Menurut Ketut, Upsus Siwab akan memaksimalkan potensi sapi indukan di dalam negeri untuk dapat terus menghasilkan pedet (anak sapi) dalam rangka menambah populasi ternak nasional.
Pada tahun 2017 telah ditetapkan 4 (empat) juta ekor akseptor Sapi dan Kerbau, dengan target kebuntingan ternak 3 (tiga) juta ekor. Selain dari kelahiran anak sapi/kerbau, target lain yang akan dicapai yaitu menurunnya angka penyakit gangguan reproduksi dan menurunnya pemotongan sapi betina produktif.
Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2013, populasi sapi dan kerbau di Indonesia saat ini sebanyak 15,1 juta ekor ekor yang terdiri atas sapi potong sebanyak 13,5 juta ekor dan sapi perah sebanyak 472 ribu ekor serta kerbau sebanyak 1,1 juta ekor. Dari populasi tersebut, terdapat populasi betina berumur 2-8 tahun sebanyak 5,9 juta ekor.
Menurut Ketut, dari jumlah tersebut pemerintah menargetkan sebanyak empat juta ekor yang nantinya akan dibiakkan melalui inseminasi buatan dengan target kebuntingan ternak minimal 75 persen atau setara dengan tiga juta ekor