:
Oleh Amrln, Kamis, 8 Desember 2016 | 19:01 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS) memperkenalkan sekaligus meluncurkan data statistik ekonomi kreatif 2016 yang terdiri dari data makro ekonomi kreatif yakni PDB, tenaga kerja dan ekspor, serta hasil dari Survei Khusus Ekonomi Kreatif.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf mengatakan data tersebut diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
"Bekraf mendapat tugas untuk mendorong pertumbuhan PDB ekonomi kreatif mencapai 6,75 persen dengan serapan tenaga kerja sebesar 17 juta orang serta nilai ekspor produk kreatif mencapai angka 21,5 miliar dolar AS pada 2019," kata Triawan dalam acara peluncuran Data Statistik Ekonomi Kreatif di Jakarta, Kamis (8/12).
Kepala BPS Suhariyanto menambahkan bahwa kekuatan ekonomi kreatif terletak pada sumber daya manusia, dari ide-ide yang dihasilkan.
"Sehingga ekonomi kreatif keberlanjutannya akan terus ada, tidak seperti sektor lain," ujar Suhariyanto.
Berdasarkan data BPS, tercatat bahwa dalam lima tahun terakhir, yakni 2010-2015, besaran PDB ekonomi kreatif mengalami kenaikan dari Rp525,96 triliun menjadi Rp852,24 triliun atau meningkat rata-rata 10,14 persen per tahun.
Nilai ini memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional berkisar 7,38 persen sampai 7,66 persen, dengan sub sektor dominan yakni kuliner, fashion, dan kriya. Laju pertumbuhan PDB ekonomi kreatif 2010-2015 berkisar 4,38 sampai 6,33 persen.
Sektor ekspor komoditi ekonomi kreatif juga meningkat 6,60 persen atau sebesar 19,36 miliar dolar AS, dibandingkan 2014 yang mencapai 18,16 miliar dolar AS. Tiga sub sektor yang memiliki kontribusi terbesar dari keseluruhan ekspor komoditi ekonomi kreatif adalah fashion 56,27 persen kemudian kriya 37,52 persen, dan kuliner 6,09 persen.
Tiga negara tujuan ekspor komoditi ekonomi kreatif terbesar pada tahun 2015 adalah Amerika Serikat 31,72 persen kemudian Jepang 6,74 persen, dan Taiwan 4,99 persen.
Sedangkan, untuk sektor tenaga kerja ekonomi kreatif 2010-2015 mengalami pertumbuhan sebesar 2,15 persen. Jumlah tenaga kerja ekonomi krestif pada tahun 2015 sebanyak 15,9 juta orang, dengan share sebesar 13,90 persen.
Tiga sub sektor ekonomi kreatif yang paling banyak menyerap tenaga kerja ialah kuliner, kriya, dan fashion dengan total share sekitar 9,34 persen dari total tenaga kerja ekonomi kreatif.