:
Oleh Wawan Budiyanto, Rabu, 7 Desember 2016 | 05:44 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 571
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian mendorong penciptaan branding produk sepatu Ekuator agar mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.
Sepatu Ekuator merupakan produk alas kaki premium asli Indonesia khusus pria yang resmi diluncurkan setelah tiga tahun dirintis oleh Kemenperin melalui Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) dan tim kreatif pendukung lainnya.
“Saya memakai sepatu Ekuator sejak dilantik sebagai Menteri Perindustrian. Saya pakai hingga saat ini masih sangat nyaman,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (6/12).
Menurutnya, industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri khususnya sektor alas kaki telah mampu menghasilkan produk berkualitas.
Ia mengharapkan agar sepatu Ekuator menjadi pemicu produk lokal lainnya agar bisa ikut tembus pasar global.
Sepatu Ekuator memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang mencapai 80 persen. Nama Ekuator dinilai sebagai representasi dari Indonesia yang memiliki ciri khas seperti kehangatan, keanekaragaman, dan kenyamanan.
Sementara itu, Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, sepatu Ekuator diproduksi oleh pengrajin yang sudah berpengalaman puluhan tahun.
“Material pilihannya terbaik, konstruksinya juara, hingga pengerjaannya yang apik membuat Ekuator hadir dengan kualitas yang beda dari sepatu-sepatu lain,” ujarnya.
Sepatu Ekuator dibanderol dengan harga sekitar Rp2,5 juta didesain dengan berbagai pilihan. Ekuator masih diproduksi oleh satu IKM yaitu Fortuna Shoes yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
“Ke depannya, semua IKM bisa memproduksi sepatu ini sesuai standar produk dan kualitas yang sudah ditentukan. Kami juga memberikan pelatihan kepada IKM yang ingin memproduksi Ekuator,” tegasnya.
Kepala BPIPI Kemperin Ratna Utarianingrum menjelaskan, sepatu Ekuator baru diproduksi 200 pasang. Kedepan produksi sepatu Ekuator akan diserahkan ke beberapa IKM di sejumlah daerah sesuai kriteria BPIPI.
"Untuk menghasilkan produk sepatu yang berkualitas, BPIPI melakukan riset dan pengembangan lebih dari dua tahun dengan pendanaan dari APBN senilai Rp 3 miliar," katanya.
Kendati diproduksi oleh beberapa IKM, Ratna menjamin, standar kualitasnya akan sama. BPIPI secara ketat menerapkan standar operasional prosedur (SOP) mulai dari teknologi yang digunakan, desain sampai proses produksi kepada IKM yang menjadi mitra binaan.
Ia menambahkan, respon pasar cukup positif atas produk Ekuator. Jumlah produksi akan terus ditingkatkan sesuai permintaan pasar.