Puluhan Pejabat Kemenpar, BOT dan GIPI Dilantik Menpar Arief Yahya

:


Oleh Untung S, Rabu, 30 November 2016 | 23:59 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pariwisata Arief Yahya melantik pejabat Eselon  III  dan IV di linkungan Kementerian Pariwisata,  Badan Otoritas Toba (BOT) dan  Pengurus  Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) periode 2016-2021.

Pelantikan unsur  pentahelix  pariwisata (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona  Jakarta,  kantor Kemenpar, Rabu (30/12) ini, sebagai wujud  kekuatan sinergisitas pariwisata nasional dalam mendukung percepatan pembangunan kepariwisataan untuk mencapai target  20 juta  kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)  dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantaran (wisnus) pada 2019 mendatang.

Menpar  Arief  Yahya menegaskan, tahun ini  Presiden Joko Widodo menetapkan sebagai tahun percepatan pembangunan di antara percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas sebagai “Bali Baru”  yakni; Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua DKI Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo Komodo NTT, Wakatobi Sultra, dan Morotai Maluku Utara.

Menpar Arief Yahya mengatakan,  percepatan pembangunan destinasi prioritas tersebut   terutama untuk peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas utamanya fasilitas bandara, pelabuhan, jalan, maupun energi  serta  menggencarkan  promosi kepada calon investor.

“Keberadaan destinasi prioritas ini dalam rangka mendukung target 20 juta wisman pada 2019. Penetapan destinasi tersebut merupakan bagian strategi dalam mempertahan pertumbuhan pariwisata (sustainable growth)  pada angka dua digit. Kita  proyeksikan dari pengembangan 10 destinasi prioritas  tersebut akan menghasilkan tambahan sebanyak 12 juta kunjungan wisman,” kata Menpar Arief Yahya.

Apresiasi Program GIPI

Menpar Arief Yahya mengapresiasi program GIPI  periode 2016-2021  yang mengacu pada 10 destinasi prioritas. “Pelaku industri pariwisata memiliki peranan penting dalam pengembangan kepariwisataan dengan cakupan yang dimilikinya. Industri pariwisata merupakan salah satu garda depan yang sangat vital dalam keberlangsungan kepariwisataan. Industri pariwisata mencakup kalangan pelaku bidang kepariwisataan di mana selama mekanisme produksi dalam menghasilkan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan wisata,” kata Arief Yahya.

Ketua GIPI periode 2016-2021  Didien Junaedy mengatakan,  pemasaran pariwisata, pengembangan destinasi, dan percepatan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM)  harus dikejar dalam upaya majunya pariwisata Indonesia. “Semuanya ini merupakan program kerja utama GIPI yang harus dicapai, serta fokus pada 10 destinasi prioritas yang ditetapkan pemerintah,” kata Didien.

Didien  mengatakan,  sebagai implentasi dari program tersebut GIPI akan mengarahkan anggotanya dari kalangan asosiasi pariwisata seperti  PHRI dan ASITA agar turut aktif mengembangkan dan menjual 10 destinasi prioritas tersebut, baik itu pembangunan hotel maupun penjualan paket-paket tour.

“Kami juga akan menggelar famtrip ke sejumlah destinasi tersebut, yang diikuti semua unsur pentahelix  anggota GIPI dengan ouput yang berbeda-beda. Seperti jurnalis akan menulis tentang destinasi tersebut, biro perjalanan akan membuat paket tour, dan pihak perhotelan akan menawarkan ke investor,” jelas Didien.